Thanks to visit codestin.com
Credit goes to www.scribd.com

0% found this document useful (0 votes)
50 views11 pages

Keywords: Card Media, Practicum, Honesty, and Learning Outcomes

This document discusses a study on the effects of using card media on the honesty and learning outcomes of students in chemistry acid-base lessons combined with practicum activities. The study aimed to: 1) Determine the differences in learning outcomes between students taught with card media combined with and without practicum, and direct instruction. 2) Determine differences in honesty attitudes between the groups. 3) Examine the relationship between honesty character and learning outcomes for each group. The study found that (1) there were significant differences in learning outcomes between the groups, (2) there were differences in honesty attitudes between groups, and (3) honesty character was related to learning outcomes for each group.

Uploaded by

Nurul Ulya
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
50 views11 pages

Keywords: Card Media, Practicum, Honesty, and Learning Outcomes

This document discusses a study on the effects of using card media on the honesty and learning outcomes of students in chemistry acid-base lessons combined with practicum activities. The study aimed to: 1) Determine the differences in learning outcomes between students taught with card media combined with and without practicum, and direct instruction. 2) Determine differences in honesty attitudes between the groups. 3) Examine the relationship between honesty character and learning outcomes for each group. The study found that (1) there were significant differences in learning outcomes between the groups, (2) there were differences in honesty attitudes between groups, and (3) honesty character was related to learning outcomes for each group.

Uploaded by

Nurul Ulya
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 11

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU TERHADAP KEJUJURAN DAN

HASIL BELAJAR KIMIA ASAM BASA DENGAN PEMBELAJARAN


YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN PRAKTIKUM
PADA SISWA KELAS XI SMA
Ainun Mardhiah1); Ramlan Silaban2); Mahmud2)
1)
Alumni Prodi Magister Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan
2)
Dosen Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan

Abstract

The purpose of study are to determine: (1) The difference between the learning
outcomes of students who are taught by the media card combined with and without practicum,
and direct Instruction (DI), (2) difference in the attitude of honesty of students who are taught
by the media card combined with and without practicum, and direct Instruction (DI), (3)
Relationship between character honesty to the learning outcomes of students who are taught by
the media card combined with and without practicum, and direct Instruction (DI). The sample
in this study consisted of three classes of experiments, prior to the treatment performed first
pretest. The research instruments are test and non test which have been validation and has a
different power and high reliability (R11 = 0.831). Students learning outcomes were measured
with instrument using the normalized gain, while measuring the attitude of honesty and hard
work of the students use the observation sheets. The one way anova in General Linear Model
Univariate in SPSS-19 program at α = 0,05 level of significance used to hypothesis test. The
results showed that (1) There is a significant difference in learning outcomes between students
who are taught by the media card combined with and without practicum, and direct Instruction
(DI), (2) There is a difference in the attitude of honesty are significant between students who
are taught by the media card combined with and without practicum, and direct Instruction (DI),
(3) There is relationship between the character of honesty to the learning outcomes of students
who are taught by the media card combined with and without practicum, and direct Instruction
(DI).

Keywords: Card Media, Practicum, Honesty, and Learning Outcomes.

Pendahuluan bangsa yang memiliki kepribadian unggul

Terbentuknya karakter yang kuat dan seperti yang diharapkan dalam tujuan

kokoh merupakan hal yang sangat penting Pendidikan Nasional.

yang harus dimiliki oleh peserta didik sebagai Semakin maraknya kasus dan

modal dasar untuk menyiapkan sumber daya fenomena yang bertentangan dengan nilai-

manusia yang berkwalitas untuk membangun nilai kemanusiaan dan memerlukan berbagai

bangsa dan Negara Indonesia. Pendidikan perubahan dalam proses pendidikan yang

karakter yang diperoleh sejak pendidikan usia menghendaki sikap dan keterampilan baru

dini hingga perguruan tinggi dapat dari para guru, kepala sekolah dan konselor

mendorong anak didik menjadi anak-anak sekolah tanpa mengubah kurikulum yang
berlaku. Pendidikan karakter dapat di
integrasikan dalam pembelajaran pada setiap sikap kejujuran siswa yang diajar dengan
mata pelajaran. Hal ini dapat dilakukan media kartu yang dikombinasikan dengan
dengan mengaitkan materi yang akan praktikum, media kartu tanpa praktikum dan
dipelajari dengan pembinaan karakter. model pembelajaran langsung (DI); (3)
Berdasarkan hal tersebut, mata pelajaran Hubungan karakter kejujuran dengan hasil
kimia merupakan salah satu materi yang belajar siswa yang diajar dengan media kartu
dapat dikaitkan dalam berbagai hal termasuk yang dikombinasikan dengan praktikum,
membentuk karakter. Salah satu perubahan media kartu tanpa praktikum dan model
yang bisa dikehendaki adalah inovasi dalam pembelajaran langsung (DI).
media pembelajaran.
Metode
Media pembelajaran adalah komponen Populasi dalam penelitian ini adalah
yang sangat vital dalam proses pembelajaran,
seluruh SMA Negeri yang ada di Kota Binjai
karena media pembelajaran menjadi salah sebanyak tujuh (7) sekolah. Penelitian
satu faktor penentu berhasil atau tidaknya dilaksanakan di tiga sekolah yaitu SMAN 1,
suatu nilai tersampaikan pada siswa. Menurut SMAN 3, dan SMAN 4 Kota Binjai pada
Dewey (dalam Pollit, 1994) bahwa interaksi bulan Januari-Maret tahun ajaran 2012/2013
antara permainan dengan pembelajaran akan di semester II kelas XI, pada pokok bahasan
memberikan pengalaman belajar yang sangat larutan asam basa. Penelitian ini bersifat kuasi
penting bagi anak-anak. Menang dan kalah eksperimen dengan mengelompokkan sampel
bukan merupakan tujuan utama permainan.
penelitian menjadi tiga kelompok. Pada
Bermain memiliki peran penting dalam
kelompok eksperimen 1 dilakukan proses
pembelajaran kimia yang bersifat abstrak,
pembelajaran dengan media kartu yang
pemahaman konsep-konsep kimia difasilitasi
dikombinasikan dengan praktikum, kelompok
melalui penciptaan kegembiraan dan sukacita,
eksperimen 2 dilakukan proses pembelajaran
serta interaksi antara siswa (Rastegarpour dan
dengan media kartu tanpa praktikum, dan
Marash, 2011). Penggunaan media kartu
kelompok eksperimen 3 dilakukan dengan
bergambar efektif untuk meningkakan
dengan model Direct Instruction (DI). Untuk
prestasi belajar biologi (Prapita, 2009).
mengetahui hasil belajar kimia dan aktivitas
Penelitian ini bertujuan untuk
siswa yang diperoleh dengan penerapan tiga
mengetahui perbedaan hasil belajar antara
perlakuaan tersebut diberikan tes dan
siswa yang diajar dengan media kartu yang
observasi.
dikombinasikan dengan praktikum, media
Adapun langkah-langkah yang
kartu tanpa praktikum dan model
dilakukan dalam pengumpulan data adalah
pembelajaran langsung (DI); (2) Perbedaan
menentukan populasi dan sampel, membagi
kelas penelitian menjadi 3 kelas, menyiapkan karakter dan lembar test hasil belajar yang
materi pelajaran yang akan diteliti yaitu telah divalidasi. Lembar test hasil belajar
larutan asam basa, menyusun RPP untuk diujicobakan terlebih dahulu untuk
ketiga kelas eksperimen, lembar observasi mengetahui validitas, tingkat kesukaran, daya
karakter, kisi-kisi instrument tes hasil belajar, pembeda, dan reliabilitasnya. Berdasarkan uji
soal-soal instrument yang kemudian validitas, pada tingkat kepercayaan diperoleh
divalidasi dan hasilnya digunakan sebagai r hitung > r tabel dimana 30 soal dari 35 soal
instrument test hasil belajar, menyusun aturan yang disediakan dinyatakan valid. Hasil uji
permainan kartu dan menyiapkan media tingkat kesukaran diperoleh 30 soal diterima.
permainan kartu yang dibuat dengan Hasil uji daya pembeda soal diperoleh 27 soal
menggunakan karton yang menyerupai kartu diterima dan 3 soal direvisi. Dari 30 soal yang
domino. Data dianalisis menggunakan uji valid dihitung reliabilitas tes secara
normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis dan keseluruhan dan diperoleh r11 sebesar 0,831
uji regresi dengan program SPSS versi-19. (sangat tinggi).

Hasil dan Pembahasan 2. Deskripsi Hasil Penelitian


1. Analisis Instrument
Berdasarkan penelitian yang diperoleh
Instrument penelitian yang digunakan
pada penelitian dan setelah ditabulasi
adalah lembar observasi pengembangan
diperoleh deskripsi data sebagai berikut:

Tabel 1. Data Pretest dan Posttes Siswa SMA Negeri 1 Binjai pada Pembelajaran Asam Basa
Nilai Pretest Nilai Posttest Rata-
No Kelas
rata KKM
Eksperimen Min Maks Mean Min Maks Mean
Gain
1 Eksperimen I 10 40 26,50 60 93 80,78 0,74
2 Eksperimen II 10 40 25,69 60 90 76,13 0,68 70
3 Eksperimen III 10 40 26,75 57 83 70,03 0,59

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat 70,03 dan nilai tertinggi berasal dari kelas
bahwa nilai rata-rata pretest dari ketiga kelas eksperimen I yaitu 80,78.
eksperimen, kelas eksperimen II mamiliki Demikian juga data gain ternormalisasi
nilai rata-rata terendah (25,69), sedangkan menunjukkan bahwa nilai gain kelas
nilai rata-rata pretes yang tertinggi berasal eksperimen I lebih tinggi bila dibandingkan
dari kelas eksperimen III (26,75). Untuk dengan kedua kelas eksperimen yang lain.
analisis hasil belajar (posttest) diperoleh nilai Untuk nilai gain ternormalisasi kelas
rata-rata posttes dari ketiga kelas eksperimen, eksperimen I memiliki nilai 0,74 (tinggi),
eksperimen III memiliki nilai terendah yaitu gain ternormalisasi kelas eksperimen II
memiliki nilai 0,68 (sedang), dan gain nilai 0,59 (sedang).
ternormalisai kelas eksperimen III memiliki
Tabel 2. Data Pretest dan Posttes Siswa SMA Negeri 3 Binjai pada Pembelajaran Asam Basa

Nilai Pretest Nilai Posttest Rata-


Kelas
No rata KKM
Eksperimen Min Maks Mean Min Maks Mean
Gain
1 Eksperimen I 13 37 25,77 60 93 80,05 0,74
2 Eksperimen II 10 40 25,87 60 90 75,36 0,67 70
3 Eksperimen III 10 33 25,46 57 80 69,82 0,60

Demikian juga data gain


Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
ternormalisasi menunjukkan bahwa nilai gain
bahwa nilai rata-rata pretest dari ketiga kelas
kelas eksperimen I lebih tinggi bila
eksperimen, kelas eksperimen III mamiliki
dibandingkan dengan kedua kelas eksperimen
nilai rata-rata terendah (25,46), sedangkan
yang lain. Untuk nilai gain ternormalisasi
nilai rata-rata pretes yang tertinggi berasal
kelas eksperimen I memiliki nilai 0,74
dari kelas eksperimen II (25,87). Untuk
(tinggi), gain ternormalisasi kelas eksperimen
analisis hasil belajar (posttest) diperoleh nilai
II memiliki nilai 0,67 (sedang), dan gain
rata-rata posttes dari ketiga kelas eksperimen,
ternormalisai kelas eksperimen III memiliki
ternyata kelas eksperimen III memiliki nilai
nilai 0,60 (sedang).
terendah yaitu 69,82 dan nilai tertinggi
berasal dari kelas eksperimen I yaitu 80,05.
Tabel 3. Data Pretest dan Posttes Siswa SMA Negeri 4 Binjai pada Pembelajaran Asam Basa
Nilai Pretest Nilai Posttest Rata-
No Kelas
rata KKM
Eksperimen Min Maks Mean Min Maks Mean
Gain
1 Eksperimen I 10 37 25,16 60 93 80,26 0,74
2 Eksperimen II 10 37 24,95 57 90 74,84 0,67 65
3 Eksperimen III 10 37 25,37 57 87 69,56 0,59

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat eksperimen III memiliki nilai terendah yaitu
bahwa nilai terendah untuk nilai rata-rata 69,56 dan nilai tertinggi berasal dari kelas
pretest dari ketiga kelas eksperimen, kelas eksperimen I yaitu 80,26.
eksperimen II mamiliki nilai rata-rata Demikian juga data gain
terendah (24,95), sedangkan nilai rata-rata ternormalisasi menunjukkan bahwa nilai gain
pretes yang tertinggi berasal dari kelas kelas eksperimen I lebih tinggi bila
eksperimen III (25,37). Untuk analisis hasil dibandingkan dengan kedua kelas eksperimen
belajar (posttest) diperoleh nilai rata-rata yang lain. Untuk nilai gain ternormalisasi
posttes dari ketiga kelas eksperimen, kelas kelas eksperimen I memiliki nilai 0,74
(tinggi), gain ternormalisasi kelas eksperimen maka perlu terlebih dahulu dilakukan uji
II memiliki nilai 0,67 (sedang), dan gain normalitas, dan uji homogenitas data untuk
ternormalisai kelas eksperimen III memiliki data pretest/posttest.
nilai 0,59 (sedang).
3.1. Hasil Uji Normalitas
3. Uji Persyaratan Analisis Data Pengujian normalitas data dilakukan
Sebagai syarat agar data penelitian dengan uji Kolmogrov-Semirnov dengan
dapat digunakan untuk pengujian hipotesis, menggunakan program SPSS-19. Hasil uji
normalitas dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil uji normalitas uji Kolmogrov-Semirnov dengan menggunakan program SPSS-19
pada ketiga kelas eksperimen

Kelas Kelas Kelas


Sampel Test Eksperimen I Eksperimen II Eksperimen III
Sig Ket Sig Ket Sig Ket
Pretest 0,484 Normal 0,202 Normal 0,114 Normal
SMAN I
Posttest 0,236 Normal 0,484 Normal 0,711 Normal
Pretest 0,113 Normal 0,118 Normal 0,059 Normal
SMAN 3
Posttest 0,219 Normal 0,264 Normal 0,328 Normal
Pretest 0,078 Normal 0,062 Normal 0,134 Normal
SMAN 4
Posttest 0,173 Normal 0,451 Normal 0,166 Normal

Dari tabel 4. di atas dapat disimpulkan program SPSS 19 dengan taraf signifikan α =
bahwa nilai pretest dan posttest untuk ketiga 0,05. Jika harga sig > α, maka ketiga
kelas eksperimen pada ketiga sampel sekolah kelimpok mempunyai nilai varians yang
adalah berdistribusi normal, dengan harga sig relative sama dan sampel dianggap berasal
> α (0,05). dari populasi yang homogen. Hasil
analisisnya dapat dilihat pada tabel 5.
3.2. Hasil Uji Homogenitas
Uji homogenitas data dilakukan
dengan uji levene’s test menggunakan
Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas Levene’s Test dengan Menggunakan Program SPSS-19 Ketiga
Kelas Eksperimen.
Levene’s Test of Equality of Error Variances
F df1 df2 Sig. Kesimpulan
Nilai Pretest
0,918 2 339 0,400 Homogen

Hasil perhitungan pada tabel 5. pada ketiga sampel sekolah memiliki varians
menunjukkan bahwa ketiga kelas eksperimen yang relative sama karena mempunyai nilai
sig. > α dimana (0,400 > 0,05), sehingga 4.1. Hipotesis Pertama
dapat disimpulkan bahwa ketiga kelas
Pengajuan hipotesis pertama apakah
eksperimen pada tiga sampel sekolah berasal terdapat perbedaan hasil belajar yang
dari populasi yang homogen. signifikan antara siswa yang diajar dengan
4. Hasil Uji Hipotesis media kartu yang dikombinasikan dengan
praktikum, media kartu tanpa praktikum dan
Pengujian hipotesis penelitian
model pembelajaran langsung (Direct
menggunakan SPSS versi-19 dengan Anava
Instruction).
satu jalur yaitu General Linear Model
Univariate dengan taraf kepercayaan 95%
(taraf signifikansi α = 0,05).

Tabel 6. Hasil Analisis Varians (Anava) Satu Jalur Dengan Menggunakan SPSS- 19 Terhadap
Hasil Belajar Siswa.
Type III Sum
Source of Squares Df Mean Square F Sig.
Corrected 1.262a 2 .631 75.297 .000
Model
Intercept 152.561 1 152.561 18200.483 .000
Metode$ 1.262 2 .631 75.297 .000
Error 2.842 339 .008
Total 156.664 342
Corrected Total 4.104 341
a. R Squared = .308 (Adjusted R Squared = .304)

Berdasarkan tabel 6. di atas, analisis dikombinasikan dengan praktikum, media


perbedaan hasil belajar antara siswa yang kartu tanpa praktikum dan model
diajar dengan media kartu yang pembelajaran langsung (Direct Instruction).
dikombinasikan dengan praktikum, media
4.2. Hipotesis Kedua
kartu tanpa praktikum dan model
Pengajuan hipotesis Kedua apakah
pembelajaran langsung (Direct Instruction)
terdapat perbedaan sikap kejujuran yang
dapat dilihat bahwa harga sig. 0,000 < 0,05
signifikan antara siswa yang diajar dengan
berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan
media kartu yang dikombinasikan dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
praktikum, media kartu tanpa praktikum dan
perbedaan hasil belajar antara siswa yang
model pembelajaran langsung (Direct
diajar dengan media kartu yang
Instruction).

Tabel 7. Hasil Analisis Varians (Anava) Satu Jalur dengan Menggunakan SPSS- 19 Terhadap
Peningkatan Sikap Kejujuran Siswa.
Type III Sum Mean
Source of Squares df Square F Sig.
a
Corrected 1298.339 2 649.170 9.970 .000
Model
Intercept 2023715.977 1 2023715.977 31079.529 .000
Metode$ 1298.339 2 649.170 9.970 .000
Error 22073.684 339 65.114
Total 2047088.000 342
Corrected 23372.023 341
Total
a. R Squared = .056 (Adjusted R Squared = .050)

Berdasarkan tabel 7. di atas, analisis yang dikombinasikan dengan praktikum,


perbedaan karakter kejujuran siswa antara media kartu tanpa praktikum dan model
siswa yang diajar dengan media kartu yang pembelajaran langsung (Direct Instruction).
dikombinasikan dengan praktikum, media
4.3. Hipotesis Ketiga
kartu tanpa praktikum dan model Pengajuan hipotesis ketiga apakah
pembelajaran langsung (Direct Instruction) terdapat hubungan antara karakter kejujuran
dapat dilihat bahwa harga sig. 0,000 < 0,05 siswa dengan hasil belajar siswa yang diajar
berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan dengan media kartu yang dikombinasikan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat dengan praktikum, media kartu tanpa
perbedaan sikap kejujuran yang signifikan praktikum dan model pembelajaran langsung
antara siswa yang diajar dengan media kartu (Direct Instruction).

Tabel 8. Hasil Analisis Regresi Hubungan Kejujuran dengan Hasil Belajar Siswa yang Diajar
dengan Media kartu yang Dikombinasikan dengan Praktikum.
Correlations
Hasil Belajar Kejujuran
Pearson Hasil Belajar 1.000 .832
Correlation Kejujuran .832 1.000
Sig. (1-tailed) Hasil Belajar . .000
Kejujuran .000 .
N Hasil Belajar 114 114
Kejujuran 114 114

Dari tabel 8. di atas di peroleh angka variabel tersebut sangat kuat. Korelasi positif
korelasi antara sikap kejujuran siswa dengan menunjukkan bahwa hubungan sikap
hasil belajar yang diajar dengan media kartu kejujuran dengan hasil belajar searah. Dengan
yang dikombinasikan dengan praktikum kata lain jika sikap kejujuran siswa tinggi
sebesar 0,832. Artinya hubungan antara kedua maka hasil belajar akan meningkat. Dari
angka probabilitas (sig) kejujuran dengan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan
hasil belajar diperoleh harga sig. sebesar 0,00 media kartu yang dikombinasikan dengan
< 0,05, yang berarti terdapat hubungan yang praktikum.
signifikan antara karakter kejujuran siswa
Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Hubungan Kejujuran dengan Hasil Belajar Siswa yang Diajar
dengan Media Kartu Tanpa Praktikum.
Correlations
Hasil Belajar Kejujuran
Pearson Hasil Belajar 1.000 .770
Correlation Kejujuran .770 1.000
Sig. (1-tailed) Hasil Belajar . .000
Kejujuran .000 .
N Hasil Belajar 114 114
Kejujuran 114 114

Dari tabel 9. di atas di peroleh angka kejujuran siswa tinggi maka hasil belajar akan
korelasi antara sikap kejujuran siswa dengan meningkat. Dari angka probabilitas (sig)
hasil belajar yang diajar dengan media kartu kejujuran dengan hasil belajar diperoleh harga
tanpa praktikum sebesar 0,770. Artinya sig. sebesar 0,00 < 0,05, yang berarti terdapat
hubungan antara kedua variabel tersebut hubungan yang signifikan antara karakter
sangat kuat. Korelasi positif menunjukkan kejujuran siswa dengan hasil belajar siswa
bahwa hubungan sikap kejujuran dengan hasil yang diajar dengan media kartu tanpa
belajar searah. Dengan kata lain jika sikap praktikum.
Tabel 10. Hasil Analisis Regresi Hubungan Kejujuran dengan Hasil Belajar Siswa yang Diajar
dengan Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction).
Correlations
Hasil Belajar Kejujuran
Pearson Hasil Belajar 1.000 .569
Correlation Kejujuran .569 1.000
Sig. (1-tailed) Hasil Belajar . .000
Kejujuran .000 .
N Hasil Belajar 114 114
Kejujuran 114 114

Dari tabel 10. di atas di peroleh angka variabel tersebut sangat kuat. Korelasi positif
korelasi antara sikap kejujuran siswa dengan menunjukkan bahwa hubungan sikap
hasil belajar yang diajar dengan model kejujuran dengan hasil belajar searah. Dengan
pembelajaran langsung (Direct Instruction) kata lain jika sikap kejujuran siswa tinggi
sebesar 0,569. Artinya hubungan antara kedua maka hasil belajar akan meningkat. Dari
angka probabilitas (sig) kejujuran dengan Penulis mengucapkan terima kasih kepada
hasil belajar siswa yang diajar dengan model Ditbinlitabmas Ditjen Dikti Kemdikbud, atas
pembelajaran langsung (Direct Instruction) bantuan biaya penelitian melalui Proyek
diperoleh harga sig. sebesar 0,00 < 0,05, yang Penelitian Hibah Tim Pascasarjana Tahun
berarti terdapat hubungan yang signifikan 2013. Ucapan terima kasih juga disampaikan
antara karakter kejujuran siswa dengan hasil kepada Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., Rektor
belajar siswa yang diajar dengan model Unimed; Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea,
pembelajaran langsung (Direct Instruction). M.Pd., Direktur Program Pascasarjana
Unimed; dan kepada Prof. Drs. Manihar
Kesimpulan
Situmorang, M.Sc., Ph.D, Kepala Lembaga
Berdasarkan hasil penelitian dan Penelitian Unimed, atas fasilitas yang
pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, diberikan selama penelitian ini.
maka dapat disimpulkan bahwa:
Daftar Pustaka
1. Terdapat perbedaan hasil belajar yang
Adelila, S. S., (2008), Statistik. Universitas
signifikan antara siswa yang diajar dengan Syiah Kuala, Banda Aceh.
media kartu yang dikombinasikan dengan
Arikunto, S., (2001), Dasar-Dasar Evaluasi
praktikum, media kartu tanpa praktikum Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta.
dan model pembelajaran langsung (DI) Arikunto, S., (2006), Prosdur Penelitian
pada materi asam basa. Suatu Pendekatan Praktek. Rineka
Cipta, Jakarta.
2. Terdapat perbedaan sikap kejujuran yang
signifikan antara siswa yang diajar dengan Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran. PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
media kartu yang dikombinasikan dengan
Aunillah, N. I., (2011), Panduan Menerapkan
praktikum, media kartu tanpa praktikum Pendidikan Karakter di Sekolah.
dan model pembelajaran langsung (DI) Penerbit Laksana, Jogjakarta.
pada materi asam basa. Awwaliyah, I. dan Saefrudin, M., (2011),
Inovasi Media Pembelajaran Berbasis
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara
Permainan Tradisional dalam Rangka
karakter kejujuran siswa dengan hasil Pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa. Program Kreativitas
belajar siswa yang diajar dengan media
Mahasisawa Gagasan Tertulis, IPB,
kartu yang dikombinasikan dengan Bogor.
praktikum, media kartu tanpa praktikum Butarbutar, R., (2007), Pengaruh Penggunaan
dan model pembelajaran langsung (DI) Media Animasi Komputer Terhadap
Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Siswa
pada materi asam basa. SMA Negeri Sekota Sibolgaa. Tesis,
Unimed, Medan.

Ucapan Terima Kasih Cakslamet, (2012), Nilai Kejujuran dalam


Pendidikan.
http://cakslamet.blogspot.com/2012/03/ 008/05/pemanfaatan-game-kimia-
nilai-kejujuran-dalam-pendidikan.html. sebgai-media.html. Diakses tanggal 19
Diakses tanggal 10 September 2012. September 2012.

Dani, R., (2012), Perilaku Terpuji (Kerja Ikhtiarini, D., dan Lutfi, A., (2012), Media
Keras, Tekun, Ulet Dan Teliti), Kajian Permainan Castle Of Element Berbasis
Tausyiah. Komputer Sebagai Media Pembelajaran
http://dewandakwahbandung.com/buku- Pada Materi Pokok Unsur, Senyawa,
putih-kritik-evaluasi-dan-dekonstruksi/. Dan Campuran. Journal of Chemical
Diakses tanggal 10 September 2012. Education, 1 (2), 84-91.

Davis, T.M., Shepherd, B., dan Zwiefelhofer, Joyce, B., dan Weil, M., (2000), Model of
T., 2009, Reviewing for Exams: Do Teaching. Foreword by James,
Crossword Puzzles Help in the Success Wolfsixth Edition, Amerika.
of Student Learning. The Journal of
Effective Teaching, 9 (3), 4-10. Kemp, F.E., (1995), Planning and Producing
Audiovisual Materials. Harper and Row,
Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan New York.
Pembelajaran. Rineka Cipta, Jakarta.
Lubis, A.R., dan Manurung, B., (2010),
Djamarah, B. dan Zain, A., (1997), Strategi Pengaruh Model dan Media
Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar
Jakarta. dan Retensi Siswa pada Pelajaran
Biologi di SMP Swasta Muhammadiyah
Gita, S., (2011), Kerja Keras, Tekun, Ulet, Serbelawan. Jurnal Pendidikan Biologi,
dan Teliti. 1 (3), 186-206.
http://gitawahyuningtyas.blogspot.com/
2012/02/kerja-keras-tekun-ulet-dan- Mardhiah, A., (1996), Penggunaan Alat
teliti.html. Diakses tanggal 26 Oktober Peraga dalam Mata Pelajaran IPA.
2012. Laporan Akhir, IAIN Ar-Raniry, Banda
Aceh.
Hakim, L., (2008), Perencanaan
Pembelajaran. Wacana Prima, Monawanti, E. R., (2010), Pengembangan
Bandung. Media Permainan Ular Tangga dalam
Menunjang Metode Pembelajaran
Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Kooperatif Tipe Teams Games-
Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta. Tournament (TGT) pada Materi Zat
Adiktif dan Psikotropika di MTsN.
Hendriayana, A., (2006), Pengaruh Tesis, Universitas Negeri Malang,
Penggunaan Media VCD dan CD Game Malang.
Terhadap Prestasi Belajar Materi SPU
dan Struktur Atom Kelas X Semester I Pollit, T., (1994), How Play and Work are
SMAN 1 Kersana Brebes. Skripsi, Organized in Kindergarten Classroom.
FMIPA, UNS, Semarang. Journal of Research in Childhood
Education, 9 (1), 201-213.
Harjanto, (1997), Perencanaan Pengajaran.
Rineka Cipta, Jakarta. Prapita, E. D., (2009), Efektifitas Media Kartu
Bergambar Terhadap Prestasi Belajar
Himdi, (2008), Pemanfaatan Game Kimia Siswa pada Pokok Bahasan Ekosistem
Sebagai Media Pembelajaran untuk Kelas VII SMPN 1 Jaten. Skripsi, FKIP,
Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
http://himdikafkipuntan.blogspot.com/2 Surakarta.
Rahmawati, I., (2012), Media Permainan Pengajaran Sistem Koloid. Jurnal
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Pendidikan Kimia, 1 (1), 5-8.
http://suaraguru.wordpress.com/2009/02
/09/media-permainan-meningkatkan- Suduc, A. M., Bizoi, M., Gorghiu, G.,
motivasi-belajar-siswa/. Diakses tanggal Gorghiu, L. M., (2011), Information and
19 September 2012. Communication Technologies in
Science Education. Procedia Social and
Rastegarpour, H., dan Marash, P., (2011), The Behavioral Sciences, 15 (2011), 1076-
Effect of Card Games and Computer 1080.
Games on Learning of Chemistry
Syufagi, M. A., (2008), Penerapan Aspek
Concepts. Procedia - Social and
Pedagogik untuk Membangun Komputer
Behavioral Sciences, 31 (2012), 597 –
Game Merupakan Inti dari Game
601.
Pendidikan. Institut Teknologi Sepuluh
November, Surabaya.
Roestyah, N. K., (2001), Strategi Belajar
Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta. Undang-undang No.20, (2003), Sistem
Pendidikan Nasional. Dirjen Pendidikan
Sanjaya, W., (2009), Strategi Pembelajaran Tinggi Kementrian Pendididikan dan
Berorientasi Standar Proses Pendidik. Kebudayaan RI.
Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Winarto, R. T., Sukarmin, (2012), Penerapan
Sardiman, A. M., Raharjo, R., Haryono, A., Zuma Chemistry Game dengan
dan Rahardjito., (2008), Media Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Pendidikan. Raja Grafindo Persada, Tournament) pada Materi Unsur,
Jakarta. Senyawa, Campuran di MTsN Surabaya
II. Unesa Journal of Chemical
Saragih, J. R., (2012), Optimalisasi Model
Education, 1 (1): 180-188.
Pembelajaran Dalam Upaya
Pembentukan Karakter dan
Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Wood, M., (1991), Direction of Change in the
Materi Hidrokarbon. Tesis, Program Teaching of Reading. Reading
Pascasarjana Unimed, Medan. Improvement, 28 (2): 100-103.

Sarwono, J., (2006), Analisis Data Penelitian Wuryanto, A., (2011), Panduan Guru:
Menggunakan SPSS. Penerbit Andi, Pendidikan Karakter Terintegrasi
Yogyakarta. dalam Pembelajaran Matematika SMP.
http://aguswuryanto.wordpress.com/201
Sianturi, M. (2012), Pengaruh Pemanfaatan 1/12/22/2449/. Diakses tanggal 25
Sumber Belajar Terhadap Oktober 2012.
Pengembangan Karakter dan Hasil
Belajar Kimia pada Pembelajaran Zuhdi, D., (2010), Pendidikan Karakter
Berbasis Metode Diskusi yang dengan Pendekatan Komprehensif.
Digabungkan dengan Metode Resitasi. UNY Press, Jogjakarta.
Tesis, Program Pascasarjana Unimed,
Medan.
Simanjuntak, L., (1998), Metode Mengajar
Matematika. Rineka Cipta, Jakarta.
Situmorang, M. dan Silitonga, P. M., (2009),
Efektivitas Media Audiovisual Terhadap
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada

You might also like