PARENTING PSIKOEDUKASI DALAM MENDUKUNG PERKEMBANGAN
SOSIAL DAN EMOSIONAL ANAK USIA PRA SEKOLAH
DI KOTA SURAKARTA
Insiyah*1, Endang Caturini Sulistyowati2
Poltekkes Kemenkes Surakarta Jurusan Keperawatan
Abstract
Background: Children in kindergarten are experiencing rapid growth and
development. Supporting child development is not only the responsibility of the
government but also the responsibility of parents, teachers and the surrounding
community. Parents are expected to have a good understanding of the psychological
child so that they can provide care and education that allows children to grow and
develop according to their age. This study aims to determine the effect of parenting
psychoeducation on the social and emotional development of pre-school children.
Methods: This research used the method of "quasi experiment pre-post test with one
group" with a total sample of 63 pre-school age children. Sampling was done using Non
Randomized One Group Pretest Postest Design. Research data analysis was performed
using SPSS version 23. Results: The results showed that preschool age children
numbered 63 people consisting of 60.3% (38) people were male and the rest were
female 39.7% (25). There was an increase in social development in preschool children
whose parents received significantly higher parenting psychoeducation (p value 0,000)
There was an increase in emotional development in pre-school children whose parents
received significantly higher parenting psychoeducation (p value 0,000). Conclusion:
The conclusion showed that there was a parenting psychoeducation effect on parents on
social and emotional development of pre-school age children.
Keywords: Psychoeducation, Social and Emotional Development, Pre School Children
PENDAHULUAN orangtua suatu metode pengasuhan positif,
Masa prasekolah merupakan masa- berarti memberikan alat untuk
masa kritis proses perkembangan emosi menciptakan perubahan melalui sikap dan
dan sosial anak. Dukungan terhadap tindakan mereka sendiri(Anderson and
perkembangan anak diperlukan khususnya Guthery, 2015). Anak-anak tumbuh
bagi orang tua, Untuk itu perlu dilakukan diberbagai situasi dan latar belakang.
parenting psikedukasi pada orangtua Beberapa diantaranya hidup dalam kedaan
selanjutnya untuk merangsang anak-anak serba berkecukupan namun yang lain
mereka terhadap perkembangan sosial dan dalam suasana yang terancam. Dalam
emosional anak pra sekolah. keadaan yang terancam sebagai contoh,
Pelatihan orang tua berbasis keberadaan orangtua sangatlah penting.
kesadaran dapat menyebabkan penurunan Pada penelitian yang dilakukan oleh (El-
tingkat stres orangtua. Memberikan Khani et al., 2019) menemukan bahwa
penyesuaian anak terhadap stres masa
74
Insiyah, Parenting Psikoedukasi dalam Mendukung Perkembangan Sosial dan Emosional 75
perang tidak hanya bergantung pada pemulihan dapat diberikan dengan
respons dan kualitas individu, tetapi juga indikasi yang jelas pada masa-masa kritis
sangat signifikan pada ketersediaan proses tumbuh kembang.
dukungan yang mungkin mereka terima Perbedaan penelitian ini dengan
dari orang tua atau pengasuh mereka dan penelitian tentang parenting psikoedukasi
kualitas hubungan. sebelumnya adalah dalam design tindakan
Dalam keadaan yang lain dalam psikoedukasi yang dikemas dalam
kehidupan seperti biasanya, masih problem solving terapi yang bertujuan
ditemukan adanya orang tua yang untuk meningkatkan kesadaran diri orang
menterlantarkan anaknya. Anak-anak tua dalam menghadapai masalah selama
yang lebih kecil lebih mungkin dilecehkan parenting. Penelitian ini bertujuan untuk
di lingkungan keluarga. Anak perempuan mengetahui pengaruh parenting
yang lebih muda lebih mungkin psikoedukasi terhadap perkembangan
mengalami pelecehan oleh pelaku tunggal, sosial dan emosional anak pra sekolah.
sedangkan semua anak laki-laki
melaporkan banyak pelaku. Kasus- kasus METODE PENELITIAN
pelecahan pada anak di Indonesia Penelitian ini menggunakan metode
membutuhkan perhatian lebih dan harus “quasi experiment pre-post test with one
segera ditindak lanjuti (Sari, Nulhaqim group”. Pengambilan sampel dilakukan
and Irfan, 2015). secara non acak sehingga rancangan ini
Jumlah penelitian tentang parenting sering disebut dengan Non Randomized
psikoedukasi yang mendukung One Group Pretest Postest Design.
perkembangan emosional dan sosial anak Penelitian dilakukan untuk mengetahui
pra sekolah masih minimal meskipun perkembangan emosional dan sosial anak
parenting psikoedukasi untuk orang tua pra sekolah sebelum dan sesudah
dengan anak bermasalah atau diberikan perlakuan berupa parenting
berkebutuhan khusus telah cukup tersedia. psikoedukasi dan problem solving terapi
Penelitian yang dilakukan pada orang tua di wilayah kota
Nurmalitasari (2015) menjelaskan bahwa Surakarta. Peneliti melakukan pengukuran
perkembangan mental emosional bagi usia sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan
prasekolah merupakan perkembangan dengan menggunakan kuesioner
dasar karena potensi otak anak dalam perkembangan sosial dan emosional yang
masa ini akan mempengaruhi kejiwaan dimodifikasi dari Brenchley (2017).
anak. Masalah mental emosional yang Jumlah responden 63 anak prasekolah,
tidak diselesaikan akan memberikan umur 3-5 tahun.
dampak negatif terhadap perkembangan Penelitian dilakukan di
anak, terutama terhadap pematangan pendidikan Prasekolah Alif Smart
karakternya. Penanganan dan Surakarta, pada Juni-Agustus 2019.
menganalisis kebutuhan emosi anak usia Analisis peneliti menggunakan uji
prasekolah diperlukan deteksi dini tumbuh dependen t-test (Paired t-tes).
kembang. Melalui deteksi dini dapat
diketahui penyimpangan tumbuh kembang HASIL PENELITIAN
anak secara dini, sehingga upaya Hasil penelitian terhadap 63 anak
pencegahan, stimulasi, penyembuhan serta pra sekolah rerata umur 48,17 bulan
76 Jurnal Keperawatan Global, Volume 4, No 2, Desember 2019, hlm 74-120
dengan umur termuda 3 tahun (36 bulan) Intervensi N Mean SD p-value
dan tertua 5 tahun(60 bulan). Sedangkan 1. Sebelum 63 75.71 10,905
0,000
proporsi anak yang berjenis kelamin laki- 2. Sesudah 63 82.43 10,537
-laki (60,3% ) lebih banyak dengan yang Selisih 6,72
berjenis kelamin perempuan (39,7%). Ada peningkatan perkembangan
sosial dan emosional pada anak pra
Tabel 1. Hasil Uji T Dependen Tentang sekolah yang orang tuanya mendapatkan
Perubahan Rata-Rata Perkembangan parenting psikoedukasi secara bermakna
Sosial Sebelum dan Sesudah Intervensi (p value 0,000), skor ini naik sebesar
Parenting Psikoedukasi 6,714
Intervensi N Mean SD p-value
1. Sebelum 63 39.10 7.175 PEMBAHASAN
0,000
2. Sesudah 63 42.10 6.681 Pada penelitian terdahulu
Selisih 3.00 memberikan alasan yang senada tentang
Ada peningkatan perkembangan manfaat psikoedukasi keluarga di mana
sosial pada anak pra sekolah yang orang psikoedukasi keluarga berisi tentang
tuanya mendapatkan parenting penyakit, pengobatan, dan manajemen
psikoedukasi secara bermakna (p value perawatan; koordinasi layanan;
0,000), skor ini naik sebesar 3,000. memperhatikan harapan semua pihak,
reaksi emosional, dan kesusahan; bantuan
Tabel 2. Hasil Uji T Dependen Tentang untuk meningkatkan komunikasi keluarga;
Perubahan Rata-Rata Perkembangan pemecahan dan instruksi masalah
Emosional Sebelum dan Sesudah terstruktur; menerapkan strategi koping
Intervensi Parenting Psikoedukasi dan rehabilitasi secara individual;
Intervensi N Mean SD p-value memperluas jaringan dukungan sosial; dan
1. Sebelum 63 36,62 6,207 perencanaan krisis eksplisit dengan
0,000 keterlibatan professional (Farlane, 2016).
2. Sesudah 63 40,33 6,193
Selisih 3.71 Psikoedukasi keluarga dalam
penelitian ini dikemas dalam bentuk
Ada peningkatan perkembangan
problem solving terapi dimana orang tua
emosional pada anak pra sekolah yang
difasilitasi untuk memahami pengetahuan
orang tuanya mendapatkan parenting
tentang perkembangan emosional dan
psikoedukasi secara bermakna (p value
sosial anak Pra sekolah dan secara
0,000), skor ini naik sebesar 3,714.
berkelompok menjalin komunikasi dan
berinteraksi dengan peer untuk
Tabel 3. Hasil Uji T Dependen Tentang
mengidentifikasi permasalahan yang
Perubahan Rata-Rata Perkembangan
dihadapi selama merawat anaknya yang
Sosial dan Emosional Sebelum dan
duduk di bangku taman kanak-kanak.
Sesudah Intervensi Parenting
Penelitian yang terkait dengan
Psikoedukasi
intervensi melalui orang tua anak atau
pengasuh dilakukan terhadap keluarga
dengan gangguan jiwa oleh (Chiocchi et
al., 2019). Semua sesi terdiri dari
presentasi power point, menguraikan
Insiyah, Parenting Psikoedukasi dalam Mendukung Perkembangan Sosial dan Emosional 77
berbagai elemen yang akan dibahas, dengan lebih baik mereka yang berisiko,
pengasuh menyelesaikan latihan dalam dan menginformasikan upaya perawatan
sesi dan juga mengakhiri sesi berdasarkan yang ditujukan untuk keluarga (Berryhill,
pengalaman mereka sendiri sehingga Soloski, Durtschi, & Adams, 2016).
mereka kemudian dapat memahami Meningkatnya skor perkembangan
bagaimana anggota keluarga mereka sosialdan emosional anak pra sekolah
mengalami kesulitan. Evaluasi dari tidak lepas dari peran orang tua yang
dampak intervensi psikoedukasi yang selalu menemani anak dalam
dipimpin pengasuh pasien dengan kesehariannya. Menurut (Berryhill,
gangguan jiwa terdapat tiga hasil yaitu: Soloski, Durtschi, & Adams, 2016), jika
peningkatan kesejahteraan mental, bayi secara teratur merespon rangsangan
pengurangan beban dan pemberdayaan baru dengan reaksi emosional yang intens
yang didukung oleh rekan sejawat harus dan tangisan, orang tua dihadapkan
didorong dan didukung. dengan tugas yang sulit untuk
Kebanyakan orang tua mengakui menenangkan bayi ini yang menunjukkan
bahwa mengasuh anak, walaupun peningkatan level emosionalitas negatif.
memberi banyak manfaat dalam banyak Orang tua menghabiskan energi mereka
hal, bisa menjadi tugas yang sulit dan untuk merawat bayi sehingga mungkin
kebanyakan akan mengatakan memiliki lebih sedikit energi untuk
menginginkan bantuan dalam mengasuh memenuhi kebutuhan mereka sendiri,
anak dari waktu ke waktu. Di masa lalu, termasuk kebutuhan hubungan pasangan.
banyak bantuan yang ditawarkan untuk Persepsi orang tua tentang emosional bayi
orang tua meskipun bantuan tersebut memiliki kaitan dengan stres parenting
bersifat apa adanya dan tidak bersifat dan kualitas hubungan pasangan atau ibu
memberdayakan orang tua. Profesional dan ayah setelah kelahiran bayi di atas
datang ke rumah dan memberi tahu orang usia anak 1, 3, dan 5 tahun.
tua apa yang harus dilakukan tanpa Hasil penelitian menunjukkan
pemahaman, atau simpati untuk masalah bahwa persepsi ibu dan ayah tentang
yang dihadapi keluarga dalam kehidupan emosionalitas bayi dan stres pengasuhan
sehari-hari. Pada akhir yang paling terkait dengan kualitas hubungan
bermasalah dari model pengasuhan ini (Berryhill, Soloski, Durtschi, & Adams,
telah mengakibatkan orang tua kehilangan 2016). Pada penelitian yang lain, seorang
anak-anak mereka karena orang tua ibu mendiskusikan kesulitan yang
dianggap telah kasar atau lalai. dihadapi karena kurangnya keterlibatan
Pendekatan yang berbeda untuk mengasuh ayah. Ibu dalam sampel sering
anak sangat penting sehingga tantangan menggambarkan tantangan yang dihadapi
adalah salah satu yang perlu diambil karena kurangnya keterlibatan ayah.
dengan tetap menghormati variasi budaya Seperti yang disampaikan oleh seorang
dan memberdayakan orang tua untuk responden bahwa ia menjadi ibu tunggal
menawarkan yang terbaik bagi mereka ke dan sangat sulit berurusan dengan ayah
anak-anak (Stewart-Brown, 2014). dimana ayah tidak selalu siap ditempat
Memahami proses keluarga dari waktu ke ketika dibutuhkan. Ia hanya merasa perlu
waktu terkait dengan ibu, ayah, dan bayi menghabiskan lebih banyak waktu
sangat penting dalam mengidentifikasi bersama anak-anak mereka dan harus
78 Jurnal Keperawatan Global, Volume 4, No 2, Desember 2019, hlm 74-120
menghadapi stres itu serta menjelaskan Dalam penelitian ini semua orang
kepada anak-anak mengapa ayahnya tidak tua mengikuti sesi yang diberikan dan
datang atau tidak memperhatikan anak sebagian lain meringkas sesi lebih cepat
(Montgomery, Chaviano, Rayburn, & dari yang direncanakan. Hal yang sama
McWey, 2017). terjadi pada penelitian sebelumnya dimana
Seorang ibu atau ayah yang tingkat kehadiran relatif tinggi, dengan
bertanggung jawab mengasuh anaknya 62% ibu kehilangan kurang dari satu sesi
memerlukan dukungan dan dalam intervensi dalam kelompok. Analisis
penelitian ini dukungan dalam bentuk kuantitatif menggunakan regresi berganda
parenting psikoedukasi mampu mengubah untuk asosiasi uji faktor demografi,
perkembangan sosial dan emosional anak pengalaman, dan psikososial dengan
pra sekolah. Sejalan dengan penelitian tingkat kehadiran tidak signifikan. Hasil
terdahulu yang menggunakan data dari 99 menunjukkan bahwa motivasi wawancara
ibu yang mendaftar dalam model mungkin merupakan komponen penting
pengasuhan Mom Power (MP) intervensi, dalam mempromosikan upaya keterlibatan
penelitian ini berusaha memahami faktor- peserta dalam intervensi pengasuhan
faktor yang mempengaruhi keterlibatan anak(Mucka et al., 2017).
dan retensi peserta. MP adalah intervensi Harapan tentang intervensi MP.
awal berbasis kelompok. Program Enam puluh empat ibu memberikan
didasarkan pada teori yang memanfaatkan tanggapan tentang harapan mereka untuk
wawancara motivasi sebagai komponen mendapatkan bantuan dari Intervensi
inti untuk meningkatkan keterlibatan kelompok MP. Secara keseluruhan, 44
program. ibu menyebutkan harapan terkait dengan
Tujuan studi adalah untuk mendapatkan bantuan untuk anak mereka,
menjelaskan secara kualitatif alasan 58 mencatat harapan terkait untuk
mengapa para ibu tertarik untuk meningkatkan pengasuhan mereka, dan 61
berpartisipasi dalam program ini, melaporkan harapan terkait dengan
termasuk apa yang mereka harapkan dari memperbaiki diri. Empat ibu
pengalaman tersebut, dan untuk menguji mengidentifikasi satu jenis harapan, 21
secara kuantitatif sejauh mana kehadiran menggambarkan dua jenis, dan 39
dikaitkan dengan faktor-faktor mencantumkan ketiga jenis. Empat puluh
demografis, pengalaman, dan psikososial. empat ibu merespons dengan harapan
Melalui analisis wawancara, ibu jatuh ke dalam kategori bantuan untuk
mengungkapkan bahwa ia mengharapkan anak dan ingin belajar tentang pemisahan
intervensi MP untuk menyediakan anak (4 ibu), cara mengeluarkan
lingkungan yang hangat untuk diri mereka kepribadian anak mereka (5 ibu), dan
sendiri dan anak-anak mereka serta untuk bagaimana membantu anak mereka belajar
mendukung dan meningkatkan lebih banyak tentang cara mengatasi (7
pengasuhan mereka, dan 95% ibu). Para ibu berharap kelompok itu akan
mengungkapkan harapan mereka bahwa menjadi menyenangkan dan lingkungan
intervensi akan membantu mereka tumbuh sosial (10 ibu) yang menyediakan tempat
dan berkembang sebagai wanita (Mucka untuk anak-anak mereka untuk bermain
et al., 2017). dan berinteraksi dengan anak-anak lain
(17 ibu). Lebih dari setengah dari para ibu
Insiyah, Parenting Psikoedukasi dalam Mendukung Perkembangan Sosial dan Emosional 79
termasuk harapan untuk intervensi MP dalam periode menunggu tetapi membaik
untuk mendukung perkembangan anak- secara signifikan setelah BPT (d = 0,63).
anak mereka (44 ibu) (Mucka et al., Penggunaan alkohol tingkat tinggi oleh
2017). ayah dan kadar alkohol rendah, disiplin
Hasil penelitian menunjukkan ibu yang tidak efektif masing-masing
bahwa kepuasan pola asuh memediasi dikaitkan dengan hasil yang agak buruk.
hubungan antara kedua dimensi BPT dalam kondisi perawatan rutin jelas
manajemen kondisi keluarga (kesulitan meningkatkan perilaku mengganggu di
hidup keluarga dan mutualitas orangtua) anak-anak prasekolah. Ibu yang
dan depresi. Secara khusus, keluarga yang menganggap diri mereka tidak memadai
lebih besar kesulitan hidup dan mutualitas dalam mendisiplinkan dan ibu yang
orangtua yang lebih rendah ikaitkan mitranya tidak mengkonsumsi alkohol
dengan kepuasan pengasuhan yang lebih tingkat tinggi melaporkan peningkatan
rendah, yang, pada gilirannya, dikaitkan terbesar (van der Veen-Mulders, Hoekstra,
dengan tingkat depresi yang lebih tinggi Nauta, & van den Hoofdakker, 2018).
(Salvador, Crespo, & Barros, 2019).
Empat komponen yang dapat KESIMPULAN DAN SARAN
ditafsirkan dari pengasuhan ibu, termasuk Ada peningkatan perkembangan
parenting pendukung (supportive sosial dan emosional pada anak pra
parenting), kesenangan sendiri (self‐ sekolah yang orang tuanya mendapatkan
enjoyment), parenting yang luar bias parenting psikoedukasi lebih tinggi secara
(overwhelmed parenting )dan parenting bermakna demikian ada pengaruh
yang penuh kasih (affectionate parenting) parenting psikoedukasi pada orang tua
(Unternaehrer et al., 2019). Suatu terhadap perkembangan sosial dan
penelitian yang bertujuan untuk emosional anak usia pra sekolah.
menyelidiki efektivitas behavioral parent
training (BPT) untuk anak-anak DAFTAR RUJUKAN
prasekolah dengan perilaku yang Anderson, S. B. and Guthery, A. M. 2015
mengganggu dan untuk mengeksplorasi „Mindfulness-based
prediksi tanggapan orang tua yang psychoeducation for parents of
melibatkan orang tua dari 68 anak children with attention-
prasekolah, berusia antara 2,7 dan 5,9 deficit/hyperactivity disorder: An
tahun, dapat dievaluasi adanya erubahan applied clinical project‟, Journal of
dalam perilaku anak-anak setelah BPT Child and Adolescent Psychiatric
dengan pretest-posttest satu kelompok Nursing, 28(1), pp. 43–49. doi:
desain. Hasil didasarkan pada laporan 10.1111/jcap.12103.
orang tua dari intensitas dan jumlah Berryhill, M. B. et al. 2016. „Family
masalah perilakunya. Variabel prediktor process: Early child emotionality,
termasuk kurangnya perhatian orang tua, parenting stress, and couple
perilaku antisosial, dan penggunaan relationship quality‟, Personal
alkohol, dan efikasi dan disiplin diri Relationships, 23(1), pp. 23–41. doi:
pengasuhan ibu. Hasil penelitian 10.1111/pere.12109.
menunjukkan bahwa masalah perilaku Brenchley, J. F. M. 2017. „Social-
anak yang dilaporkan ibu tidak berubah Emotional Development
80 Jurnal Keperawatan Global, Volume 4, No 2, Desember 2019, hlm 74-120
Assessment : “Scale Development Perkembangan Otonomi Anak, 1(1),
for Kindergarten through Second 14–23.
Grade Youth Universal Screening‟. Nurmalitasari, F. 2015. Perkembangan
Chiocchi, J. et al. 2019. „Can a carer Sosial Emosi pada Anak Usia Prase-
(peer) led psychoeducation kolah. Program Magister Psikologi
programme improve mental health Fakultas Psikologi Universitas
carers well-being, reduce burden Gadjah Mada; Buletin Psikologi
and enrich empowerment: a service (23) 2.
evaluation study‟, Journal of Mental Salvador, Á., Crespo, C. and Barros, L.
Health Training, Education and 2019. „Family Management of
Practice, 14(2), pp. 131–140. doi: Pediatric Cancer: Links with
10.1108/JMHTEP-10-2018-0057. Parenting Satisfaction and
El-Khani, A. et al. 2019. „Caregiving for Psychological Distress‟, Family
children through conflict and Process, 58(3), pp. 761–777. doi:
displacement: a pilot study testing 10.1111/famp.12379.
the feasibility of delivering and Sari, R., Nulhaqim, S. A. and Irfan, M.
evaluating a light touch parenting 2015.„Pelecehan Seksual Terhadap
intervention for caregivers in the Anak‟, Prosiding Penelitian dan
West Bank‟, International Journal Pengabdian kepada Masyarakat,
of Psychology. doi: 2(1), pp. 14–18. doi:
10.1002/ijop.12591. 10.24198/jppm.v2i1.13230.
Farlane, W. R. M. C. 2016. „Family Stewart-Brown, S. 2014. Parenting
Interventions for Schizophrenia and Interventions to Promote Wellbeing
the Psychoses : A Review‟, 55(3), and Prevent Mental Disorder,
pp. 460–483. doi: Wellbeing. doi:
10.1111/famp.12235. 10.1002/9781118539415.wbwell03.
Montgomery, J. E. et al. 2017. „Parents at- Unternaehrer, E. et al. 2019. „Dissecting
risk and their children: intersections maternal care: Patterns of maternal
of gender role attitudes and parenting in a prospective cohort
parenting practices‟, Child and study‟, Journal of
Family Social Work, 22(3), pp. Neuroendocrinology, (July), pp. 1–
1151–1160. doi: 10.1111/cfs.12332. 15. doi: 10.1111/jne.12784.
Mucka, L. E. et al. 2017. „Mixed-Methods Van der Veen-Mulders, L. et al.2018.
Evaluation of Participant „Preschool children‟s response
Recruitment and Retention in the behavioural parent training and
Mom Power Parenting Intervention parental predictors of outcome in
Program‟, Infant Mental Health routine clinical care‟, Clinical
Journal, 38(4), pp. 536–550. doi: Psychology and Psychotherapy,
10.1002/imhj.21652. 25(1), pp. 1–9. doi:
Nurmaguphita, D., Keliat, B. A., & Putri, 10.1002/cpp.2117.
Y. S. E.2018. Penerapan Terapi
Kelompok Terapeutik Kanak-Kanak
dan Psikoedukasi Keluarga pada
Anak dan Orangtua Terhadap