9 | TEKNIKA, ISSN 1410-4202
PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN
BAHAN TAMBAH LIMBAH BESI LUBANG BAUT
Ngudi Hari Crista1*, Trias Widorini2, Muhammad Latif3
123Teknik Sipil Fakultas Teknik Jurusan Universitas Semarang
*email :
[email protected] ABSTRACT
The lack of utilization of the waste resulting from the bolt hole at this time is very
minimal to be empowered, this flake powder causes more and more waste, causing soil
and water pollution, because this waste cannot be decomposed. Some ideas to reduce
iron powder are by doing research using it as an ingredient. concrete mix is a very
useful alternative. Research by adding steel flakes powder into concrete with a
percentage of 0%, 0.00125%, 0.00625% by considering the strength of the concrete is
expected to result in an increase in quality. The research was carried out by making a
test object in the form of a 15cmx30cm cylinder which will be pressurized in the
laboratory at the age of 14 days and age 28 days. Each variation of the addition of 3
specimens with a weight ratio between cement: fine aggregate: coarse aggregate is 1:
3: 5, so that the total number of test objects is 18 pieces. The results showed that the
compressive strength characteristics of concrete at variations in the addition of 0%,
steel powder σk = 219.302 kg / cm2, 0.00125% iron and steel powder σk = 183.234 kg
/ cm2, 0.00625% steel powder σk = 200.35 kg / cm2. This indicates that the greater the
addition, the lower the compressive strength of the concrete achieved. This conclusion
is due to several factors, including the unevenness of the pressed surface, and the
mixing process of imperfect concrete constituents.
Key words: Bolt hole steel waste; concrete compressive strength; aggregate
ABSTRAK
Kurangnya pemanfaatan limbah hasil lubang baut pada saat ini sangat minim untuk
diberdayakan, serbuk serpihan ini menyebabkan limbah semakin banyak sehingga
menyebabkan pecemaran tanah maupun air, karena limbah ini tidak dapat
terurai.beberapa gagasan untuk mengurangi serbuk besi tersebut dengan cara
melakukan penelitian dengan memanfaatkan sebagai bahan campuran beton
merupakan alternatif yang sangat berguna. Penelitian dengan menambahkan serbuk
serpihan baja kedalam beton dengan prosentase 0%, 0,00125%, 0,00625% dengan
meninjau dari kuat beton diharapkan menghasilkan peningkatan mutu.
Penelitiandilakukan dengan membuat benda uji berupa silinder 15cmx30cm yang akan
diuji tekan di laboratorium pada umur 14 hari dan umur 28 hari. Setiap variasi
penambahan berjumlah 3 benda uji dengan perbandingan berat antara semen :
agregat halus : agregat kasar adalah 1: 3 : 5, sehingga keseluruhan benda uji
berjumlah 18 buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan karakteristik beton
pada variasi penambahan 0%, serbuk baja σk = 219,302 kg/cm2, 0.00125% serbuk
besi dan baja σk = 183,234 kg/cm2, 0.00625% serbuk baja σk = 200,35 kg/cm2 .Hasil
tersebut menunjukkan bahwa semakin besar penambahan, maka kuat tekan beton
yang dicapai semakin menurun. Kesimpulan tersebut karena beberapa faktor, antara
lain adanya ketidak rataan permukaan yang ditekan, serta proses pencampuran baha-
bahan penyusun beton yang tidak sempurna.
Kata kunci : Limbah baja lubang baut; kuat tekan beton; agregat
PENDAHULUAN
Kuat tekan beton dipengaruhi oleh komposisi dan kualitas bahan yang di
campur, agar hasil yang diperoleh memuaskan, dibutuhkan pengenalan yang
10 | TEKNIKA, ISSN 1410-4202
mendalam mengenai sifat sifat yang berkaitan dengan suatu bahan yakni bahan-
bahan penyusun beton tersebut. Kinerja yang menjadi perhatian penting para
perencana struktur ketika merencanakan struktur yang menggunakan beton ada dua
: kekuatan tekan dan kemudahan pengerjaan. Untuk menghasilkan beton dengan
kekuatan tinggi, penggunaan air atau faktor air terhadap semen haruslah kecil. Hal
tersebut menyebabkan kesulitan dalam pengerjaan.
Penggabungan material ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa nilai
kuat tekan dengan menggunakan bahan tambah limbah serpihan hasil perlubangan
baut baja. Limbah baut ini memiliki dampak negatif bagi kesehatan manusia serta
dapat mengakibatkan polusi tanah karena sulit untuk didegradasi. Limbah dari
perlubangan baja merupakan salah satu limbah hasil konstruksi bangunan baja yang
belum mendapat sistem pengolahan yang baik, karena pemanfaatan limbah
buangan ini pada saat ini tidak termanfaatkan.
METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Uji laboratorium, yaitu
pengujian kuat tekan beton yang dilaksanakan di Laboratorium Bahan Fakultas
Teknik Universitas Semarang berupa pengujian kuat tekan beton. Untuk
mendapatkan data menggunakan metode observasi (pengamatan) pada obyek yang
diuji dengan Mengamati hasil uji penelitian laboratorium dan mencatat data secara
sistematik. Pengelolahan data tersebut dengan bantuan data penunjang yang telah
ada atau data penunjang lainnya. Sampel yang diambil penambahan limbah besi 0%
pada umur 14 hari sebanyak 3 buah, penambahan dengan limbah prosentase
0,00625% sebanyak 3 buah, dan penambahan limbah besi prosentase 0,00125%
sebanyak 3 buah.
Sampel yang diambil penambahan limbah besi 0% pada umur 28 hari
sebanyak 3 buah, penambahan dengan limbah besi prosentase 0,00625% sebanyak
3 buah, dan penambahan limbah besi prosentase 0,00125% sebanyak 3 buah. Total
benda uji 18 buah sampel dengan sampel berbentuk silinder dengan ukuran 15 cm x
30 cm, Adapun langkah pembuatan sampel dan pengujian tekan sebagai berikut :
A. Cara membuat Benda Uji
1. Menyiapkan rancangan campuran beton dengan memasukan bahan-bahan
yaitu semen, pasir + bahan tambah, kerikil dan air kedala mesin pengaduk,
kemudian mesin pengaduk dihidupkan. Setelah tercampur rata mesin
pengaduk dimatikan, Campuran dituang ke dalam bak penuangan
2. Melakukan pengujian slump untuk mengetahui nilai kekentalannya
3. Memasukan adukan kedalam cetakan Silinder 15cm x 30cm, yang
sebelumnya sudah diolesi minyak, tiap-tiap lapis kemudian dilakukan
pemadatan dengan menusuk sebanyak 25 kali dengan bantuan tongkat .
4. Silider uji yang telah dicetak disimpan di laboratorium selama 24 jam,
dilepaskan dari cetakan, ditandai kemudian dimasukkan kedalam bak
perendaman selama 14 sampai 28 hari.
B. Melakukan Pengujian Kuat Tekan Beton
1. Mengambil beton dari bak perendaman kemudian dilap hingga kerng
permukaannya.
2. Mengukur dimensi panjang, lebar dari beberapa sisi.
3. Pemberian tanda permukaan sampel yang akan ditekan
4. Penimbang benda uji
5. Benda uji di tekan dengan mesin tekan
6. Mencatat hasil kuat tekan
11 | TEKNIKA, ISSN 1410-4202
1.Teknik Analisa Data
Dasar penelitian ini, Menggunakan rumus sebagai berikut :
= /
Dimana,
σ = kuat tekan beton, kg/cm2
P = gaya tekan beton, kg
= /
f = beban hancur, KN
g = grafitasi, m/s2
A = Luas permukaan beton, cm2
= 3,14 x r x r x t
Untuk menghitung luas permukaan rata-rata beton dengan rumus :
̅=∑ /
̅ luas permukaan rata-rata beton, cm2
=
ΣA = total luas permukaan beton, cm2
n = jumlah benda uji
Kuat tekan rata-rata beton dihitung dengan rumus :
̅ =∑ /
̅ = kuat tekan rata-rata beton, kg/cm2
Σσ = total kuat tekan beton, kg/cm2
n = jumlah benda uji
Kuat tekan karakteristik beton dihitung dengan rumus :
σk = ̅-1,64S
Yaitu,
σk = kuat tekan karakteristik beton, kg/cm2
̅ = kuat tekan rata-rata beton, kg/cm2
= √ ∑1n ( − ̅) 2
n-1
S= Standart deviasi, kg/cm2
n = jumlah benda uji
12 | TEKNIKA, ISSN 1410-4202
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui kuat tekan beton maka dilakukan pengujian ketika umur
beton 14 hari dan 28 hari. Pelaksanaannya dilakukan di Laboratorium Bahan
Bangunan Teknik Sipil Universitas Semarang dengan menggunakan mesin uji tekan
Data pengujian kuat tekan dapat di lihat pada Tabel 1 dan 2 serta Gambar 1.
Tabel 1. Kuat Tekan Beton 14 hari
N BENDA BERA BENDA UJI LUAS KUAT KOKO KONVE ESTIM
O UJI (H T (KG) DIAMETE TINGG PENAMPA TEKAN H RSI KE ASI 21
. ARI R I NG (CM²) (TON) BETO KUBUS HARI
) (CM) (CM) N (MPA) (MPA)
(MPA)
1 NORMAL 14 12.258 15.00 30.00 176.63 33 18.684 22.51 21.23
2 NORMAL 14 12.312 15.00 30.00 176.63 32 18.117 21.83 20.58
3 NORMAL 14 12.253 15.00 30.00 176.63 35 19.815 23.87 22.51
4 0.00625 14 13.060 15.00 30.00 176.63 28 15.853 19.10 18.014
5 0.00625 14 13.060 15.00 30.00 176.63 28 15.853 19.10 18.014
6 0.00625 14 12.920 15.00 30.00 176.63 27 15.286 18.82 17.37
7 0.00125 14 12.900 15.00 30.00 176.63 26 14.720 17.73 16.72
8 0.00125 14 12.850 15.00 30.00 176.63 26 14.720 17.73 16.72
9 0.00125 14 12.850 15.00 30.00 176.63 25 14.150 17.05 16.07
Sumber :Hasil Pengujian, 2019
Tabel 2. Kuat Tekan Beton Umur 28 hari
N BENDA BERA Dimensi BENDA LUAS KUAT KOKO KONVE ESTIM
O UJI (H T (KG) UJI PENAMPA TEKAN H RSI KE ASI 28
. ARI DIAMETE TINGG NG (CM²) (TON) BETO KUBUS HARI
) R I N (MPA) (MPA)
(CM) (CM) (MPA)
1 NORMAL 28 12.840 15.00 30.00 176.63 39 22.080 26.60 22.080
2 NORMAL 28 12.920 15.00 30.00 176.63 40 22.647 27.28 22.647
3 NORMAL 28 12.020 15.00 30.00 176.63 40 22.647 27.28 22.647
4 0.00625 28 12.940 15.00 30.00 176.63 36 20.382 24.55 20.382
5 0.00625 28 12.940 15.00 30.00 176.63 36 20.382 24.55 20.382
6 0.00625 28 12.935 15.00 30.00 176.63 37 20.947 25.23 20.947
7 0.00125 28 12.937 15.00 30.00 176.63 34 19.249 23.19 19.249
8 0.00125 28 12.939 15.00 30.00 176.63 35 19.815 23.87 19.815
9 0.00125 28 12.397 15.00 30.00 176.63 33 18.683 22.50 18.683
Sumber :Hasil Pengujian, 2019
13 | TEKNIKA, ISSN 1410-4202
Gambar 1. Grafik Hasil Pengujian
Sumber :Hasil Pengujian,2019
Berdasarkan grafik 1 penelitian diatas, beton normal saat umur beton 14 hari
memberikan kuat tekan rata-rata maksimum sebesar 18,872 MPA, penambahan
limbah besi sebesar 0,00625 % menghasilkan kuat tekan rata-rata maksimum
sebesar 15,664 MPA. Pada penambahan limbah besi sebesar 0,00125 % ketika 14
hari memberikan kuat tekan rata-rata maksimum sebesar 14,53 MPA.
Beton normal pada umur beton 21 hari memberikan kuat tekan rata-rata
maksimum sebesar 21,44 MPA, dengan menambah limbah besi sebesar 0,00625 %
menghasilkan kuat tekan sebesar 17,79 MPA. serta penambahan limbah besi
0,00125 % memberikan kuat tekan sebesar 16,51 MPA.
Beton normal 28 hari menghasilkan kuat sebesar 22,46 MPA, Kemudian
melakukan penambahan 0,00625 % saat 28 hari didapat nilai 20,57 MPA. Dan pada
penambahan limbah besi 0,00125 % di umur beton 28 hari memberikan kuat tekan
rata-rata maksimum sebesar 19,25 MPA. Hasil pengujian tertera pada Gambar 2.
Gambar 2. Grafik Berat Beton
14 | TEKNIKA, ISSN 1410-4202
Sumber :Hasil Pengujian, 2019
Grafik 2 dapat dideskripsikan, beton normal pada umur 14 hari memiliki berat
minimal 12,27 kg, beton dengan bahan tambah limbah besi 0,00625 % di umur 14
hari memiliki berat minimal 13,01 kg, beton dengan material tambahan 0,00125 %
memiliki berat minimal 12,87 kg.
Sedangkan hasil penelitian pada umur 21 hari diketahui berat minimal 12,27 kg,
beton dengan ditambahkannya limbah besi 0,00625 % pada umur 21 hari memiliki
berat minimal 13,01 kg, beton dengan bahan tambah limbah besi 0,00125 %
menjelang umur 21 hari memiliki berat minimal 12,87 kg.
Di saat umur 28 hari memiliki berat minimal 12,59 kg, dan dengan bahan tambah
limbah besi sebesar 0,00625% pada umur 28 hari memiliki berat minimal 12,94 kg,
serta dengan bahan material limbah besi sebesar 0,00125% Untuk umur 28
mempunyai berat minimal 12,940 kg.
Kuat tekan karakteristik beton umur 28 hari
Analisis Kuat tekan karakteristik beton dengan 0% serbuk besi dan baja adalah :
= √ ∑13(20,92)
2
= 3,23 / 2
= 224,6 / 2 − 1,64 3,23 / 2
= 219,302 / 2
Perhitungan Karakteristik beton dengan 0,00625 % serbuk besi dan baja adalah :
= √ ∑13(21,27)
2
= 3,26 / 2
= 205,7 / 2 − 1,64 3,26 / 2
= 200,35 / 2
Kuat tekan karakteristik beton dengan 0,00125% serbuk besi dan baja adalah :
= √ ∑13(63,86)
2
= 5,65 / 2
= 192,5 / 2 − 1,64 5,65 / 2
= 183,234 / 2
Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 3.
15 | TEKNIKA, ISSN 1410-4202
Gambar 3. Grafik Karesteristik Kuat Tekan Beton
Sumber :Hasil Pengujian, 2019
Dilihat dari Grafik Kuat Tekan Karekteristik Beton diatas, dapat diketahui
gambaran bahwa pemakaian limbah serbuk besi dan baja paling optimal
adalah 0.000625 % dengan σk = 200.35 kg/cm2 < 225 kg/cm2 (kuat tekan
karakteristik yang ditentukan dalam rancangan)
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Beton normal pengambilan sampel uji ketika umur beton 28 hari memberikan kuat
tekan rata-rata maksimum sebesar 22,46 MPA, penambahan limbah besi sebesar
0,00625 % di umur beton 28 hari menghasilkan kuat tekan rata-rata maksimum
sebesar 20,57 MPA. Penambahan limbah besi 0,00125 % pada umur beton 28 hari
memberikan kuat tekan rata-rata maksimum sebesar 19,25 MPA.
b. Kuat tekan karakteristik beton dengan 0% serbuk besi lubang baut baja =
219,302 / 2, dan karakteristik beton dengan 0.00125 % serbuk besi lubang baja,
= 183,234 / 2 , Serta dengan 0.00625 % serbuk besi lubang baja , =
200,35 / 2
c. Kuat tekan beton yang optimal dapat dihasilkan dengan menambahan limbah
serbuk baja sebesar 0.00625 %. Hal ini mendiskripsikan bahwa Semakin besar
penambahan serbuk besi dan baja, maka kuat tekan karakteristik semakin kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1971, Peraturan Beton Bertulang Indonesia, LPMB Departemen Pekerjaan
Umum , Bandung.
Antono, A. (1995). Teknik Beton. Yogyakarta : Fakultas Teknik UGM
Dipohusoda, I. (1996). Manajemen Proyek & Konstruksi. Kanisius : Yogyakarta
Edward, G.N. (1998). Beton Bertulang, Refika Aditama, Jakarta
Istimawan, D. (1996). Struktur Beton Bertulang, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Mulyono, T.(2005). Teknologi Beton. Yogyakarta : ANDI
16 | TEKNIKA, ISSN 1410-4202
Sutarto. (1998). Konstruksi Beton Bertulang dengan Pendimensian Cara Ultimit,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Tata, S., Shinroku, S. (1992). Pengetahuan Bahan Teknik, PT. Pradnya Paramita,
Jakarta.
Tjokrodimuljo, K. (1996). Teknologi Beton. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
UGM : Yogyakarta
Ulla Kizer, 1978, Rancangan Campuran Beton, LPMB, Bandung.
Wahyudi, L dan Syahril. A.R. (1999). Struktur Beton Bertulang, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.