Rina Kurnia
Merupakan pendekatan kompensatori
untuk pasien yang akan diperlukan untuk
kehidupannya dengan disabilitas temporer
atau permanent
Melatih pasien untuk mengkompensasi keterbatasan
yang tidak dapat diperbaiki (remediasi)
• Seseorang dapat meraih kembali kemadirian melalui
kompensasi kompensasi
• Motivasi untuk mandiri tidak dapat dipisahkan dengan
Volition &
habituation
volition dan habituation (dipengaruhi oleh nilai, peran)
• Motivasi untuk mandiri tidak dapat dipisahkan dengan
lingkungan konteks lingkungan (penataan, status finansial, keluarga
• Emosi dan kognitif dibutuhkan untuk mewujudkan
Emosi &
kognitif
kemandirian
• Clinical reasoning memakai pendekatan top-down
Top-down
Identifikasi modifikasi lingkungan
yang dibutuhkan
Identifikasi kemampuan yang dimiliki
Identifikasi aktivitas yang tidak dapat
dilakukan
Identifikasi metode yang sesuai
Identifikasi modalitas yang spesifik
FokusOT pada perkembangan kompetensi pasien
pada semua tahapan occupational performance
Kemampuan utk melakukan tahapan occupational
performance tergantung pada kapasitas dasar pasien
(misalnya : KO, persepsi, motor control, dll)
Ketika kapasitas dasarnya normal, OT tidak
dibutuhkan
Adaptasimetode, alat dan atau lingkungan
yang mampu mengembangkan kemampuan
kehidupan sehari-hari, praktek,
membelajarkan kembali skills, habits, roles
agar independent
independent living : kemampuan mengatur
kehidupannya, mengontrol dan meresponnya
Edukasi
Terapis
mengajarkan kepada pasien untuk
menggunakan sisa kemampuan dengan :
metode adaptasi, prinsip dan konsep metode
adaptasi agar pasien dapat independent dalam
memecahkan masalah
1. Lingkungan
harus diorganisasi dan familiar, khususnya selama fase awal learning
2. Terapis memfasilitasi dan memotivasi learning dengan calm, confident, patient,
enthusiastic, & interest
3. Positive reinforcement
harus diberikan dalam tahap awal pembelajaran.
4. Informasi yang relevan harus dipresentasikan, visualisasikan atau diverbalkan
5. Instruksi
jelas, simpel, kongkrit, age-relevant language, per step.
6. Demonstration
harus direncanakan agar pasien dapat melihat proses
7. Pilih task yang berhubungan dg goal dengan merefleksikan values & preference
(pilihan) pasien dan pasien harus dibantu melihat hubungan tersebut.
8. Task yang dipilih sesuai kapabilitas pasien
9. Adekuat praktek, feedback diberikan setelah atau selama sesi sebagai petunjuk
respon yang benar.
Jika independent tanpa equipment tidak
mungkin maka lakukan adapted technique or
equipment
Evaluasi tahapan occupational performance
dengan direct method mengenai : kemampuan
self-care, mobilitas personal, & leisure.
Jika fase penyembuhan mengalami plateu,
evaluasi kearah akses di rumah & lingkungan,
transportasi, perawatan rumah dan anak, hobby,
olah raga & rekreasi, kerja/edukasi.
Gunakan assessmen yang terstandarisasi : Katz
index, Kenny Self-Care Evaluation, Barthel Index
Metode rehabilitasi :
1. alat bantu / alat adaptif
2. modifikasi lingkungan
3. modifikasi kursi roda
4. peralatan ambulasi
5. adaptasi prosedur
6. edukasi