Thanks to visit codestin.com
Credit goes to www.scribd.com

0% found this document useful (0 votes)
45 views8 pages

Mental Health Alert Village As A Community-Based Mental Health Intervention

This document discusses the Mental Health Alert Village program as a community-based mental health intervention. It aims to determine the effect of the program on the skills of mental health cadres, village officials, and health workers in Botolinggo Village, Bondowoso Regency. The study found that practical assistance significantly improved the skills of mental health cadres in early detection, village officials in using the e-DSSJ application, and health workers in managing mental health services. The Mental Health Alert Village program is recommended to be implemented in all villages to improve community mental health.

Uploaded by

eva agustina
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
45 views8 pages

Mental Health Alert Village As A Community-Based Mental Health Intervention

This document discusses the Mental Health Alert Village program as a community-based mental health intervention. It aims to determine the effect of the program on the skills of mental health cadres, village officials, and health workers in Botolinggo Village, Bondowoso Regency. The study found that practical assistance significantly improved the skills of mental health cadres in early detection, village officials in using the e-DSSJ application, and health workers in managing mental health services. The Mental Health Alert Village program is recommended to be implemented in all villages to improve community mental health.

Uploaded by

eva agustina
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

225

Mad Zaini, Komarudin, Ginanjar Abdurrahman


Desa Siaga Sehat Jiwa sebagai Intervensi Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat

Desa Siaga Sehat Jiwa sebagai Intervensi Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat

Mental Health Alert Village as a Community-Based Mental Health Intervention

Mad Zaini1*, Komarudin2, Ginanjar Abdurrahman3


1,2
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
3
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember

*Email: [email protected]

Abstract
Mental health is a condition of physical, psychological, social, and spiritual well-being and freedom from
pressure or stressors. This research aims to determine the effect of the mental health alert village program on
the skills of mental health cadres, village officials and health workers in carrying out tasks in the program of
mental health alert village in Botolinggo Village, Bondowoso Regency. The research design used was a quasi-
experimental, using pre-post test without control group design. The subjects in this research included mental
health cadres, village officials and health workers in the Botolinggo Village area. The population in this study
were 137 people. Using purposive sampling techniques, a sample of 73 respondents were obtained. The results
of the bivariate analysis shows that practical assistance is significantly affected by the skills of mental health
cadres in carrying out early detection of mental health (p value=0.000), the skills of village officials in using
the e-DSSJ application (p value=0.046) and the skills of health workers in managing mental health services
(p value=0.000). It is recommended that the mental health alert village program can be implemented in every
village to improve the level of mental health of the community.

Keywords: Mentally Healthy; Public; Village

Abstrak
Kesehatan jiwa merupakan kondisi sejahtera baik fisik, psikologi, sosial dan spiritual serta terbebas dari
tekanan atau stressor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program desa siaga sehat jiwa
terhadap keterampilan kader kesehatan jiwa, perangkat desa dan tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas
pada program desa siaga sehat jiwa di Desa Botolinggo Kabupaten Bondowoso. Desain penelitian yang
digunakan adalah quasy experimental pre post test without control group design. Subjek dalam penelitian ini
meliputi kader kesehatan jiwa, perangkat desa dan tenaga kesehatan di wilayah Desa Botolinggo. Populasi
dalam penelitian ini sebanyak 137. Dengan menggunakan teknik purposive sampling diperoleh sampel
sebanyak 73 responden. Hasil analisi bivariat menunjukkan bahwa pendampingan praktik berkorelasi
signifikan dengan keterampilan kader kesehatan jiwa dalam melakukan deteksi dini Kesehatan jiwa (p value
0.000), keterampilan perangkat desa dalam menggunakan aplikasi e-DSSJ (p value 0.046) serta keterampilan
tenaga kesehatan dalam melakukan manajemen pelayanan Kesehatan jiwa (p value 0.000). Program desa siaga
sehat jiwa disarankan dapat diterapkan pada setiap desa untuk meningkatkan derajat kesehatan jiwa
masyarakat.

Kata Kunci: Desa; Masyarakat; Sehat Jiwa

LATAR BELAKANG 2018). Sebaliknya, apabila fisik seseorang


Sehat jiwa dapat diartikan sebagai suatu mengalami sakit, maka akan berdampak pada
kondisi Sejahtera baik fisik, psikologi, sosial dan kondisi status mental yang menurun atau
spiritual serta terbebas dari tekanan atau stressor. beresiko terhadap masalah Kesehatan jiwa
Kesehatan jiwa juga menjadi satu kesatuan (Keliat dkk, 2019).
dengan kesehatan fisik, yang mana apabila fisik Kesehatan jiwa saat ini juga tidak dapat
seseorang sehat maka akan berdampak pada dipandang sebagai persoalan kesehatan semata,
status mental yang optimal (Ayuningtyas dkk, melainkan sebagai sebuah kondisi yang

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
226
Mad Zaini, Komarudin, Ginanjar Abdurrahman
Desa Siaga Sehat Jiwa sebagai Intervensi Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat

menggambarkan keadaan masyarakat pada Gangguan Kesehatan jiwa dapat dialami


umumnya (ANA, 2000). Munculnya masalah oleh semua kalangan usia. Semakin dini
kesehatan jiwa saat ini erat kaitannya dengan penemuan atau deteksi terhadap masalah
persoalan-persoalan yang berkembang di kesehatan jiwa seseorang maka semakin tinggi
masyarakat seperti kemiskinan, konflik sosial angka kesembuhan dan kemudahan dalam
serta persoalan lain yang berkaitan dengan penanganannya (Saswati & Harkomah, 2021).
kehidupan masyarakat (Idaiani & Riyadi, 2018). Sebaliknya, apabila tidak segera mendapatkan
Masalah kesehatan jiwa yang terjadi akhir-akhir penanganan atau intervensi maka individu yang
ini umumnya terjadi karena tekanan yang berasal beresiko gangguan jiwa dapat mengalami
dari masyarakat atau lingkungan sekitar, gangguan jiwa serta individu yang mengalami
sehingga kesehatan jiwa dan bagaimana cara gangguan jiwa akan sulit untuk bisa mandiri dan
menjaga kesehatan jiwa tersebut sepatutnya produktif.
untuk dimiliki dan dipahami oleh masyarakat. Dari berbagai kondisi tersebut, maka
Hasil riset Kesehatan dasar (Riskesdas) pendekatan yang digunakan dalam
tahun 2018 tentang Kesehatan jiwa menunjukkan menyelesaikan masalah Kesehatan jiwa harus
bahwa persentase masalah Kesehatan jiwa menggunakan pendekatan yang berbasis pada
kategori gangguan jiwa tercatat sebesar 7 permil, masyarakat. Hal ini sesuai dengan Undang-
yang artinya ada sekitar 7 kasus gangguan jiwa Undang Nomor 18 tahun 2014 pasal 1 ayat 4
berat diantara 1000 orang penduduk Indonesia. tentang kesehatan jiwa disebutkan bahwa upaya
Sedangkan persentase masalah Kesehatan jiwa kesehatan jiwa adalah setiap kegiatan untuk
kategori gangguan mental emosional atau resiko mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal
gangguan jiwa sebesar 9,8%. Persentase tersebut bagi setiap individu, keluarga dan masyarakat
meningkat jika dibandingkan dengan hasil riset dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif
Kesehatan dasar tahun 2013. Gejala yang muncul dan rehabilitatif yang diselenggarakan secara
pada individu dengan kategori gangguan jiwa menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan
berat atau gangguan mental emosional tidak oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan atau
dapat disamaratakan, meskipun diagnosanya Masyarakat (Ayuningtyas dkk, 2018).
sama (Kementerian Kesehatan, 2018). Beberapa Berdasarkan penjelasan dalam undang-undang
gejala yang banyak muncul pada individu dengan tersebut, penatalaksanaan masalah kesehatan
gangguan jiwa berat diantaranya gangguan jiwa tidak hanya menjadi tanggungjawab
persepsi, gangguan proses pikir serta gangguan pemerintah atau instansi kesehatan melainkan
perilaku seperti perilaku amuk. Untuk individu peran serta masyarakat sangat penting dalam
dengan diagnosa gangguan mental emosional, mewujudkan kesehatan jiwa di masyarakat. Pada
gejala yang sering muncul diantaranya adanya kenyataannya di Desa Botolinggo belum ada
keluhan-keluhan fisik seperti gangguan peran serta dari masyarakat dalam mewujudkan
pencernaan, gangguan pernafasan serta gejala- kesehatan jiwa.
gejala lain yang berkaitan dengan keluhan fisik Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan
(PH. Livana, 2018). sebuah program yang mampu meningkatkan
Di Jawa Timur, angka kejadian gangguan peran serta masyarakat dalam kesehatan jiwa.
jiwa juga mengalami peningkatan jika Desa siaga sehat jiwa (DSSJ) merupakan salah
dibandingkan dengan hasil riset kesehatan dasar satu program kesehatan jiwa yang dapat
tahun 2013, yaitu dari 2,2% di tahun 2013 naik dikembangkan untuk menjawab tantangan
menjadi 3,3% di tahun 2018. Begitu juga untuk tersebut. Desa siaga sehat jiwa (DSSJ)
masalah kesehatan jiwa kategori gangguan merupakan sebuah program kesehatan yang
mental emosional, yang mana terjadi kenaikan dikembangkan untuk meningkatkan kesadaran,
sekitar 0,5 permil. Di Kabupaten Bondowoso, kemauan dan kemampuan melakukan upaya
prevalensi masalah kesehatan jiwa cenderung dalam kesehatan jiwa berbasis Masyarakat
meningkat dari tahun ke tahun. (Arinindya & Rizka, 2022). Keunggulan dari

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
program desa siaga sehat jiwa adalah membentuk Kegiatan pendampingan praktik pada kader
jejaring antara Puskesmas, Pemerintah Desa, Kesehatan jiwa dimulai dengan memberikan
Kader Kesehatan Jiwa dan individu atau keluarga materi tentang deteksi dini Kesehatan jiwa, home
dengan gangguan jiwa. Selain membentuk visite Kesehatan jiwa dan materi tentang rujukan
jejaring, program desa siaga sehat jiwa di Desa kasus gangguan jiwa. Setelah materi diberikan
Botolinggo ini merupakan hasil dari kerjasama kepada kader Kesehatan jiwa, kemudian
Pemerintah Desa dengan Universitas dilanjutkan dengan role play dan praktik
Muhammadiyah Jember yang difasilitasi oleh melakukan deteksi, home visite dan rujukan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kasus gangguan jiwa.
melalui Program Matching Fund tahun 2023. Kegiatan pendampingan praktik kepada
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan perangkat desa dimulai dengan memberikan
intervensi dalam bentuk pendampingan dan materi tentang desa siaga sehat jiwa dan aplikasi
praktik kepada kader kesehatan jiwa, perangkat e-DSSJ. Setelah materi diberikan kepada
desa serta tenaga kesehatan terkait pelayanan perangkat desa, kemudian dilanjutkan dengan
kesehatan jiwa berbasis masyarakat. Melalui role play dan praktik menggunakan aplikasi e-
program desa siaga sehat jiwa (DSSJ) ini DSSJ.
diharapkan jumlah orang dengan gangguan jiwa Kegiatan pendampingan tenaga Kesehatan
dapat ditekan, orang dengan resiko gangguan dilakukan dengan memberikan materi tentang
jiwa dapat dicegah serta individu yang sehat jiwa manajemen pelayanan kesehatan jiwa berbasis
dapat diberdayakan secara optimal agar tetap komunitas. Setelah materi diberikan kepada
sehat. tenaga Kesehatan, kemudian dilanjutkan dengan
praktik asuhan keperawatan jiwa berbasis
METODE komunitas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Teknik pengumpulan data menggunakan
penelitian tindakan yang melibatkan subjek kuesioner untuk melihat kemampuan kader
penelitian dan diharapkan tindakan atau kesehatan jiwa, perangkat desa dan tenaga
intervensi yang diberikan dapat dilakukan secara kesehatan. Item pertanyaan kader Kesehatan jiwa
mandiri oleh subjek penelitian. Desain penelitian terdiri dari 15 pertanyaan tentang deteksi dini,
yang digunakan adalah quasy experimental pre home visite dan rujukan kasus. Item pertanyaan
post test without control group desain untuk perangkat desa terdiri dari 10 pertanyaan
(Nursalam, 2018). Subjek dalam penelitian ini tentang desa siaga sehat jiwa dan aplikasi e-dssj.
meliputi kader kesehatan jiwa, perangkat desa Sedangkan pertanyaan untuk tenaga Kesehatan
dan tenaga kesehatan di wilayah Desa terdiri dari 20 pertanyaan tentang manajemen
Botolinggo Kabupaten Bondowoso. Populasi pelayanan kesehatan jiwa dan manajemen asuhan
dalam penelitian ini sebanyak 137. Dengan keperawatan jiwa berbasis komunitas. Ketiga
menggunakan teknik purposive sampling kuesioner untuk kader Kesehatan jiwa, perangkat
diperoleh sampel sebanyak 73 responden. desa dan tenaga Kesehatan tersebut juga telah
Dengan kriteria responden yaitu bertempat dilakukan uji validitas dengan nilai signifikansi
tinggal di desa botolinggo minimal 1 tahun, diatas 0,05, sehingga dinyatakan valid.
berusia 25-50 tahun, bisa baca tulis dan bersedia Sedangkan uji reliabilitas menunjukkan nilai
mengikuti seluruh kegiatan desa siaga sehat jiwa. cronbach alpha di atas 0,6 sehingga dinyatakan
Intervensi yang diberikan dalam penelitian reliabel. Kegiatan pre test dilakukan sebelum
adalah program desa siaga sehat jiwa (DSSJ) responden dilakukan pendampingan praktik,
dalam bentuk pendampingan praktik kepada sedangkan post test dilakukan segera setelah
kader kesehatan jiwa terkait deteksi dini diberikan pendampingan praktik.
kesehatan jiwa, pendampingan praktik kepada Analisa data yang digunakan dalam
perangkat desa terkait penggunaan aplikasi e- penelitian ini adalah analisa univariat dan
DSSJ. Sedangkan untuk tenaga kesehatan, bivariat. Analisa data univariat menggunakan
intervensi yang diberikan dalam bentuk distribusi frekuensi berupa nilai rata-rata.
pendampingan manajemen pelayanan kesehatan Sedangkan Analisa bivariat menggunakan uji
jiwa berbasis masyarakat. paired t-test untuk mengetahui pengaruh

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
228
Mad Zaini, Komarudin, Ginanjar Abdurrahman
Desa Siaga Sehat Jiwa sebagai Intervensi Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat

program desa siaga sehat jiwa terhadap Karakteristik Mean Median SD Min-
kemampuan kader kesehatan jiwa, perangkat Maks
Usia 34.14 3.6 4.50 26- 41
desa dan tenaga kesehatan di wilayah Desa
Pengalaman 5.05 5.00 1.59 2-8
Botolinggo Kabupaten Bondowoso. Penelitian menjadi tenaga
ini telah dilakukan uji kelayanan etik dengan kesehatan (tahun)
nomor 3724/KEPK/FIKES/IX/2023.
HASIL Berdasarkan Table 3 tersebut dapat
Hasil penelitian tentang desa siaga sehat diketahui bahwa rata-rata usia tenaga kesehatan
jiwa (DSSJ) sebagai intervensi kesehatan jiwa di Desa Botolinggo adalah 34 tahun dan memiliki
berbasis masyarakat melalui intervensi pengalaman menjadi tenaga kesehatan rata-rata 5
pendampingan praktik akan disajikan pada table tahun.
dibawah ini.
Table 4. perbedaan keterampilan kader
Table 1. karakteristik kader kesehatan jiwa kesehatan jiwa sebelum dan sesudah
berdasarkan usia dan pengalaman menjadi kader pendampingan praktik deteksi dini (n=30)
(n=30) Variabel Mean SD P Value
Karakteristik Mean Median SD Min- Pre 1.56 0.645 0.000
Maks Post 2.51 0.556
Usia 36.87 37 6.9 26-47
8 Berdasarkan Table 4 tersebut dapat
Pengalaman 4.20 4 1.51 1-7
menjadi kader diketahui bahwa nilai rata-rata keterampilan
(tahun) kader kesehatan jiwa dalam melakukan deteksi
dini sebelum dilakukan pendampingan praktik
Berdasarkan Table 1 tersebut dapat adalah 1.56. setelah dilakukan pendampingan
diketahui bahwa rata-rata usia kader kesehatan praktik, nilai rata-rata keterampilan kader
jiwa di desa botolinggo adalah 36 tahun dan kesehatan jiwa dalam melakukan deteksi dini
memiliki pengalaman menjadi kader kesehatan adalah sebesar 2.51. hasil uji bivariat juga
rata-rata 4 tahun. menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara sebelum dan disesudah
Table 2. Karakteristik perangkat desa dilakukan pendampingan praktik melakukan
berdasarkan usia dan pengalaman menjadi deteksi dini kesehatan jiwa (p value 0.000).
perangkat Desa Botolinggo (n=22)
Karakteristik Mean Median SD Min- Table 5. perbedaan keterampilan perangkat
Maks desa sebelum dan sesudah pendampingan
Usia 38.55 38 7.61 26-48 penggunaan aplikasi e-dssj (n=22)
Pengalaman 4.32 4 1.61 1-7 Variabel Mean SD P Value
menjadi Pre 1.18 0.395 0.046
perangkat Post 2.55 0.510
desa (tahun)
Berdasarkan Table 5 tersebut dapat
Berdasarkan Table 2 tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata keterampilan
diketahui bahwa rata-rata usia perangkat desa di perangkat desa dalam menggunakan aplikasi e-
Desa Botolinggo adalah 38 tahun dan memiliki dssj sebelum dilakukan pendampingan praktik
pengalaman menjadi perangkat desa rata-rata 4 adalah 1.18. Setelah dilakukan pendampingan
tahun. praktik, nilai rata-rata keterampilan perangkat
desa dalam menggunakan aplikasi e-dssj adalah
Table 3. Karakteristik tenaga kesehatan sebesar 2.55. Hasil uji bivariat juga menunjukkan
berdasarkan usia dan pengalaman menjadi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
tenaga kesehatan Puskesmas Botolinggo (n=21) sebelum dan disesudah dilakukan pendampingan
Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
praktik menggunakan aplikasi e-dssj (p value terdapat korelasi yang signifikan kegiatan
0.046). pendampingan praktik dengan keterampilan
kader melakukan deteksi dini kesehatan jiwa.
Berdasarkan Table 6 tersebut dapat Intervensi dalam bentuk pendampingan
diketahui bahwa nilai rata-rata keterampilan praktik kepada kader Kesehatan jiwa merupakan
tenaga kesehatan dalam melakukan manajemen salah satu upaya meningkatkan keterampilan
pelayanan kesehatan jiwa sebelum dilakukan yang di dalamnya juga terdapat perubahan
pendampingan praktik adalah 1.51. Setelah kearah yang lebih baik. Pendampingan praktik
dilakukan pendampingan praktik, nilai rata-rata pada kader Kesehatan jiwa juga dimaknai
keterampilan tenaga kesehatan dalam melakukan sebagai aktivitas pembelajaran interaktif dan
manajemen pelayanan kesehatan jiwa adalah terintegrasi secara praktis dalam memadukan
sebesar 3.00. Hasil uji bivariat juga menunjukkan pengetahuan dan keterampilan. Berdasarkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penjelasan tersebut, peneliti berpendapat bahwa
sebelum dan disesudah dilakukan pendampingan hasil yang signifikan antara kegiatan
praktik manajemen pelayanan kesehatan jiwa (p pendampingan praktik dengan keterampilan
value 0.000). kader kesehatan jiwa karena kader mendapatkan
tambahan pengetahuan dan keterampilan pada
Table 6. perbedaan keterampilan tenaga saat mengikuti kegiatan pendampingan. Faktor
kesehatan sebelum dan sesudah pendampingan lain yang juga memberikan kontribusi positif
praktik manajemen pelayanan kesehatan jiwa terhadap peningkatan keterampilan kader
(n=21) Kesehatan jiwa adalah factor usia, yang mana
Variabel Mean SD P Value Sebagian besar usia kader Kesehatan jiwa di desa
Pre 1.51 0.507 0.000 botolinggo adalah usia produktif sehingga sangat
Post 3.00 0.000 memungkinkan untuk menerima informasi dan
keterampilan dengan mudah.
PEMBAHASAN
Keterampilan perangkat desa dalam
Keterampilan kader kesehatan jiwa dalam
menggunakan aplikasi e-DSSJ sebelum dan
melakukan deteksi dini sebelum dan sesudah
sesudah dilakukan pendampingan praktik
dilakukan pendampingan praktik.
Misi pelayanan keperawatan kesehatan di
Peran serta masyarakat dalam mewujudkan
Desa Siaga Sehat Jiwa adalah dengan melakukan
kesehatan jiwa terbukti efektif membantu tenaga
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
kesehatan dalam menemukan kasus gangguan
untuk mencapai masyarakat sehat jiwa melalui
jiwa di masyarakat. Peran serta masyarakat
pembangunan CMHN (Marastuti dkk, 2020). Hal
tersebut juga menjadi bukti adanya kesadaran
ini juga menjadi tanggung jawab pemerintahan
masyarakat yang bersifat kolektif terhadap
daerah dan peran serta masyarakat. Keberadaan
pentingnya kesehatan jiwa (Kusumawaty dkk,
pihak desa menjadi upaya penanggulangan yang
2020). Kesehatan jiwa diartikan sebagai suatu
menyeluruh, dimulai dengan adanya kebijakan
kondisi mental di mana individu menyadari
dasar dan akses pelayanan kesehatan mental serta
kemampuannya, mampu mengelola stress,
di dukung pendekatan berbasis CMHN.
menyelesaikan masalah secara adaptif, mampu
Hal itu tergambarkan dari kegiatan
bekerja produktif dan efisien, serta mampu
pendampingan khusus dalam mengaplikasikan e-
berkontribusi terhadap masyarakat sekitar.
DSSJ untuk perangkat Desa Botolinggo, hasil
Kegiatan pendampingan praktik merupakan
pendampingan perangkat desa menunjukkan
sebuah intervensi dalam bentuk proses
hasil korelasi yang sangat signifikan dalam
pembelajaran yang bersifat aplikatif, karena
menggunakan aplikasi e-DSSJ. Peran perangkat
selain memberikan pengetahuan pada aspek
desa pada aplikasi e-DSSJ adalah sebagai
kognitif, afektif dan psikomotor sehingga secara
evaluator yang akan memastikan bahwa
bersamaan mampu meningkatkan pengetahuan,
masyarakat yang telah dilakukan deteksi, home
sikap dan keterampilan individu yang mengikuti
visite dan rujukan kasus oleh kader kesehatan
kegiatan praktik (Hasan dkk, 2020). Kondisi
jiwa sudah tepat, karena perangkat desa adalah
tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini bahwa

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
230
Mad Zaini, Komarudin, Ginanjar Abdurrahman
Desa Siaga Sehat Jiwa sebagai Intervensi Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat

orang yang mengetahui kondisi secara umum di dilakukan untuk meningkatkan kepahaman dan
masyarakat. keterampilan tenaga Kesehatan di bidang
Hal ini sesuai dengan pernyataan yang Kesehatan jiwa masyarakat adalah melalui
menyatakan bahwa pemerintah khususnya desa kegiatan pendampingan praktik manajemen
perlu menerapkan dan mengembangkan SDM pelayanan kesehatan jiwa. Pendampingan
desa dalam kaitannya dengan optimalisasi praktik yang dilakukan kepada tenaga kesehatan
pelayanan kesehatan jiwa berbasis masyarakat jiwa mengacu pada konsep manajemen
supaya masyarakat yang sehat tetap sehat, yang pelayanan kesehatan jiwa berbasis masyarakat
berisiko masalah kesehatan jiwa tidak atau community mental health nursing (CMHN)
mengalami gangguan dan yang gangguan bisa (Aris dkk., 2021).
mandiri dan produktif (Yani & Murtadho, 2020). Kemampuan tenaga kesehatan di bidang
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan kesehatan jiwa masyarakat (CMHN) dalam
penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa bekerja sama pada sebuah sistem dengan
salah satu bentuk kepedulian pemerintah dalam pemahaman dan keterampilan yang baik akan
hal ini pemerintah desa terhadap masyarakatnya memberikan korelasi yang positif terhadap
adalah melalui pemberdayaan perangkat desa keberhasilan pelayanan kesehatan jiwa di
melalui program desa siaga sehat jiwa atau masyarakat. Hal ini sejalan dengan hasil
program lain yang mendukung penanganan penelitian ini yang menjelaskan bahwa ada
Kesehatan jiwa di Masyarakat (Keliat dkk, korelasi yang signifikan antara kegiatan
2020). Selain itu keterlibatan perangkat desa pendampingan praktik manajemen pelayanan
sangat dibutuhkan untuk melakukan koordinasi dengan keterampilan tenaga kesehatan dalam
baik dengan lintas sektor maupun lintas program melakukan manajemen pelayanan kesehatan jiwa
(Arinindya & Rizka, 2022). Faktor lain yang juga berbasis masyarakat (CMHN).
berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah usia Pelayanan Kesehatan jiwa berbasis
perangkat desa yang Sebagian besar adalah usia masyarakat yang dilakukan oleh perawat
produktif yakni rata-rata 38 tahun dimana pada (CMHN) merupakan sebuah pemberian layanan
usia tersebut seseorang akan lebih mudah dan asuhan keperawatan dalam meningkatkan
dalam menggunakan aplikasi e-DSSJ terutama kemampuan klien dan keluarga dalam upaya
dalam melakukan pendekatan masalah kesehatan mengembalikan kesehatan fisik, psikologi, social
keluarga jiwa. serta tidak hanya berfokus pada individu atau
masyarakat yang sakit atau gangguan jiwa akan
Keterampilan tenaga kesehatan dalam tetapi juga pada individu yang sehat dan resiko
melakukan manajemen pelayanan kesehatan mengalami masalah kesehatan jiwa (Nurhaeni
jiwa sebelum dan sesudah dilakukan dkk, 2022). Pada penelitian ini, intervensi
pendampingan praktik. pendampingan praktik pada tenaga Kesehatan
Pelayanan kesehatan jiwa saat ini sudah menunjukkan hasil yang signifikan (p value
bergeser dari hospital based menuju community 0.000). Hasil ini dapat dilihat pada beberapa
based. Pergeseran paradigma ini tentunya point penting dalam pelaksanaan tugas
disebabkan oleh banyak aspek, salah satunya manajemen pelayanan kesehatan jiwa oleh
adalah meningkatnya prevalensi masalah tenaga kesehatan seperti penerapan konsep dasar,
kesehatan jiwa yang menyebabkan manajemen medical problem, pencatatan, pelaporan,
pelayanan tidak hanya berfokus pada upaya monitoring dan evaluasi. Namun demikian ,asih
kuratif tetapi berfokus pada upaya preventif dan ada indikator manajemen pelayanan Kesehatan
promotive (Saswati & Harkomah, 2021). jiwa yang belum optimal dilakukan oleh tenaga
Perubahan paradigma pelayanan kesehatan kesehatan yaitu penerapan 11 diagnosa kesehatan
jiwa saat ini harus dipahami oleh tenaga jiwa, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
kesehatan sebagai seorang profesional di bidang diantaranya diagnose yang jarang ditemukan
kesehatan jiwa. Salah satu upaya yang dapat oleh tenaga kesehatan seperti diagnosa depresi.

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
Selain itu, keterampilan lain yang juga perlu D., Tyastuti, D. (2022). The Effect of
dimiliki oleh tenaga kesehatan di bidang Collaborative Handling on Community
pelayanan kesehatan jiwa adalah kemampuan Mental Health Nursing Services. The
dalam memberdayakan masyarakat dalam Malaysian Journal of Nursing, 14(2).
bidang kesehatan jiwa. Idaiani, S., Riyadi, E.I. (2018). Sistem Kesehatan
Jiwa di Indonesia: Tantangan untuk
KESIMPULAN Memenuhi Kebutuhan. Jurnal Penelitian
Penelitian ini telah mengidentifikasi Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan,
kemampuan kader Kesehatan jiwa dalam 2(2).
melakukan kegiatan deteksi dini sebelum dan
sesudah dilakukan pendampingan praktik. Selain Kusumawaty, Ira., Yunike., Pastari, Marta..
pendampingan kepada kader Kesehatan jiwa, (2020). Penyegaran kader kesehatan jiwa
pada penelitian ini juga dilakukan pendampingan mengenai deteksi dini gangguan jiwa dan
praktik pada perangkat desa dalam menggunakan cara merawat penderita gangguan jiwa.
aplikasi e-DSSJ dalam mendukung pelayanan Journalof Community Engagement in
Kesehatan jiwa serta pendampingan pada tenaga Health, 3(1), 25–28.
Kesehatan dalam melakukan manajemen Keliat, B.A., dkk. (2019). Asuhan Keperawatan
pelayanan Kesehatan jiwa berbasis masyarakat Jiwa. EGC.
melalui program desa siaga sehat jiwa (DSSJ) di
Desa Botolinggo Kabupaten Bondowoso. Rata- Keliat BA, Riasmini NM, Daulima NHC, E. E.
rata kemampuan kader Kesehatan jiwa dalam (2020). Applying the community mental
melakukan deteksi dini setelah praktik health nursing model among people with
pendampingan mengalami peningkatan sebesar schizophrenia. Enferm Clin, 31(4).
0.95, sedangkan rata-rata kemampuan perangkat Kementerian Kesehatan, K. (2018). (2018).
desa dalam menggunakan aplikasi e-DSSJ Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar
setelah dilakukan pendampingan praktik (RISKESDAS) 2018. Balitabngkes.
mengalami peningkatan sebesar 1.37. Rata-rata
kemampuan tenaga Kesehatan dalam melakukan Hasan, Linda.A., Pratiwi, A., Sari, Rina P.
manajemen pelayanan Kesehatan jiwa berbasis (2020). Pengaruh Pelatihan Kader
Masyarakat setelah dilakukan pendampingan Kesehatan Jiwa Dalam Peningkatan
praktik mengalami peningkatan sebesar 1.49. Pengetahuan, Keterampilan, Sikap, Persepsi
Dan Self Efficacy Kader Kesehatan Jiwa
DAFTAR PUSTAKA Dalam Merawat Orang Dengan Gangguan
ANA. (2000). Scope and standars of psychiatric Jiwa. Journal Health Sains, 1(6).
mental health nursing practice. In American PH, Livana. (2018). Gambarab Kesehatan Jiwa
Nurses Publising. Masyarakat. Jurnal Keperawatan, 6(1), 60–
Aris, A., AH, Yusuf., Fitryasari, R., Solikhah, S., 63.
Suhariyati., Rokhman, A., Faridah, VN. Marastuti, A., Subandi, MA., Retnowati, S, et al.
(2021). Determinants of Health Cadre (2020). Development and Evaluation of a
Capabilities in Early Detection of Mental Mental Health Training Program for
Disorders for Better Outcomes: Community Community Health Workers in Indonesia.
Mental Health Nursing (CMHN) Approach. Community Ment Health Journal, 56(7),
Journal of International Dental and Medical 1248–1254.
Research, 14(3), 1236–1239.
Nursalam. (2018). Konsep dan penerapan
Ayuningtyas, D., Misnaniarti. Raihani, M. metodologi penelitian ilmu keperawatan.
(2018). Analisis Situasi Kesehatan Mental Salemba Medika.
pada Masyarakat di Indonesia dan Strategi
Saswati, N.N & Harkomah, I. (2021).
Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan
Effectiveness of Mental Basic Course
Masyarakat, 9(1), 1–10.
Training Health Nursing on the Ability of
Nurhaeni, H., Azra, A., Sumantri, A., Saepudin, Nurse to Carry Out Mental Nursing Care.

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
232
Mad Zaini, Komarudin, Ginanjar Abdurrahman
Desa Siaga Sehat Jiwa sebagai Intervensi Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat

NurseLine Journal, 6(1), 1–7. Yani, A.L., & Murtadho, M.A . (2020). Sistem
informasi manajemen pos pelayanan terpadu
Arinindya, S., Rizka. (2022). Tinjauan Kebijakan
kesehatan jiwa di Desa Bongkot. Jurnal
Pemerintah UU No 18 Tahun 2014 Melalui
Pemberdayaan Masyarakat, 5(1), 413–421.
Program DSSJ/KSSJ. Indonesia Journal of
Criminal Law, 4(1), 133–143.

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007

You might also like