Thanks to visit codestin.com
Credit goes to www.scribd.com

0% found this document useful (0 votes)
43 views8 pages

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Kelas Xi Pada Materi Pokok Laju Reaksi

This document summarizes a study on implementing cooperative learning model Number Head Together (NHT) to improve self-efficacy of 11th grade students in Surabaya on reaction rate subject matter. The study found that: (1) Implementation scores increased from 3.72 to 3.93 across 3 meetings; (2) Student self-efficacy average scores increased from 58.46 to 80.16 based on questionnaires; (3) Student self-efficacy behavior average was 83.58 across all meetings. The NHT cooperative learning model was effective in improving student self-efficacy on reaction rate topics.

Uploaded by

anida
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
43 views8 pages

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Kelas Xi Pada Materi Pokok Laju Reaksi

This document summarizes a study on implementing cooperative learning model Number Head Together (NHT) to improve self-efficacy of 11th grade students in Surabaya on reaction rate subject matter. The study found that: (1) Implementation scores increased from 3.72 to 3.93 across 3 meetings; (2) Student self-efficacy average scores increased from 58.46 to 80.16 based on questionnaires; (3) Student self-efficacy behavior average was 83.58 across all meetings. The NHT cooperative learning model was effective in improving student self-efficacy on reaction rate topics.

Uploaded by

anida
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454

Vol.4, No.1, pp.27-33, January 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBER


HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA
KELAS XI PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI

IMPLEMENTATION COOPERATIVE NHT (NUMBER HEAD TOGETHER)


LEARNING MODEL TO IMPROVE STUDENT’S SELF-EFFICACY CLASS
XI IN THE SUBJECT MATTER OF REACTION RATE

Dini Nazla Ardillah dan Dian Novita


Jurusan Kimia FMIPA UNESA Hp: 081703755448 Email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran,


mengetahui peningkatan self-efficacy siswa melalui penerapan pembelajaran
kooperatif tipe NHT (Number Head Together) pada materi pokok laju reaksi
kelas XI IPA-5 di SMAN 11 Surabaya. Rancangan dalam penelitian ini adalah
“One-Group Pretest - Posttest Design”. Instrument yang digunakan untuk
mengukur self-efficacy siswa adalah lembar angket self-efficacy dan lembar
pengamatan perilaku self-efficacy, untuk mengetahui hasil belajar siswa
diberikan soal pretest dan postest. Hasil penelitian yang didapatkan: 1) Rata-rata
skor keterlaksanaan pada pertemuan pertama sebesar 3,72, pertemuan kedua
sebesar 3,81, dan pertemuan ketiga sebesar 3,93; 2). Nilai rata-rata self-efficacy
siswa berdasarkan hasil angket meningkat dari pretest dan postest sebesar 58,46
dan 80,16; 3) Nilai rata-rata perilaku self-efficacy siswa selama 3 kali pertemuan
sebesar 83,58.

Kata-Kata Kunci: kooperatif tipe NHT (Number Head Together), SelfEfficacy,


Hasil Belajar, Laju Reaksi.

Abstract

The aims of this research are to know feasibility of learning, to determine the
increase student’s self-efficacy through the implementation of cooperative
number head together learning in the subject matter of reaction rates in class XI
IPA-5 at SMAN 11 Surabaya. The design of this study is “One-Group
PretestPosttest Design”. Instrument used to measure students' self-efficacy is a
sheet of self-efficacy questionnaire and a sheet of self-efficacy behavioral
observation, to determine student learning outcomes given matter of pretest and
posttest. Research results obtained: 1) The average value of learning feasibility
at meeting I was 3,72, at meeting II was 3,81, at meeting III was 3,93; 2) The
average value of student’s self-efficacy based on the results of the questionnaire
increased from pretest 58,46 into 80,16 at postest; 3) The average value of the
behavior of student’s self-efficacy has increased every meeting at 83,58.

Keywords : Cooperatif NHT, Self-Efficacy, Learning Outcomes, reaction Rate

27
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol.4, No.1, pp.27-33, January 2015

PENDAHULUAN potensi dirinya afektif serta didik agar mereka


Sejalan untuk memiliki mampu siap dalam
dengan kekuatan spiritual berkontribusi pada melakukan proses
perkembangan keagamaan, kehidupan interaksi dan
ilmu pengetahuan pengendalian diri, bermasyarakat, adaptasi dalam
dan teknologi, kepribadian, berbangsa, kehidupan nyata
masalah kecerdasan, akhlak bernegara, dan [3]. Berdasarkan PP
pendidikan mulia serta peradaban dunia. No.54 tahun 2013,
semakin mendapat keterampilan yang Sehubungan untuk mencapai
perhatian dari diperlukan dirinya, dengan hal Standar Kompetensi
semua pihak, baik masyarakat, tersebut, Lulusan, peserta
dari pemerintah bangsa, dan kurikulum 2013 didik harus
maupun dari negara[1]. memiliki memiliki tiga
masyarakat. Pendidikan karakteristik dimensi yaitu
Pendidikan di Indonesia sebagai berikut: dimensi sikap,
mempunyai peran Dalam mengembangkan pengetahuan, dan
penting dalam meningkatkan keseimbangan keterampilan. Salah
mencetak generasi kualitas antara satu dimensi sikap
penerus bangsa pendidikan di pengembangan yang perlu dimiliki
yang berkualitas Indonesia, dewasa sikap spiritual dan peserta didik adalah
demi masa depan ini telah sosial, rasa ingin percaya diri.
bangsa. Salah satu dikembangkan tahu, kreativitas, Berdasarkan
misi berdirinya Kurikulum 2013 kerja sama dengan pra-penelitian yang
Negara Republik sebagai kemampuan dilakukan melalui
Indonesia yang penyempurna intelektual wawancara kepada
berdasarkan kurikulum dan Guru kimia Drs.
Pancasila dan sebelumnya, yaitu psikomotorik[2]. Moch. Usman dan
UndangUndang Kurikulum Tingkat Pembelajaran dengan
Dasar 1945 adalah Satuan Pendidikan dalam implementasi menyebarkan
mencerdaskan (KTSP) dengan Kurikulum 2013 angket kepada siswa
kehidupan bangsa. mencakup empat yang berbasis kelas XI IPA di
Berdasarkan UU kompetensi inti karakter dan SMAN 11 Surabaya
RI No.20 Tahun yaitu spiritual, kompetensi pada tanggal 7 April
2003 tentang afektif, kognitif, hendaknya 2014 yang bertujuan
sistem pendidikan dan psikomotor dilaksanakan untuk mengetahui
nasional pada bab I secara terpadu. berdasarkan bagaimana
pasal (1), Kurikulum 2013 kebutuhan dan pembelajaran kimia
pendidikan adalah bertujuan untuk karakteristik peserta yang terjadi di
usaha sadar dan mempersiapkan didik, serta lapangan ternyata
terencana untuk manusia Indonesia kompetensi dasar masih banyak
mewujudkan agar memiliki pada umumnya. materi-materi pada
suasana belajar kemampuan hidup Seorang guru harus pelajaran kimia
dan proses sebagai pribadi mampu yang sulit untuk
pembelajaran agar dan warga negara mengoptimalkan dipahami khususnya
peserta didik yang beriman, kompetensi- oleh siswa kelas XI.
secara aktif produktif, kreatif, kompetensi yang Dimana siswa kelas
mengembangkan inovatif, dan dimiliki peserta XI walaupun telah

28
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol.4, No.1, pp.27-33, January 2015

mengenal kimia dari belajar siswa, pekerjaan yang tidak yakin untuk
kelas X, namun disebabkan karena mereka rasa tidak mengandalkan
masih banyak yang masih rendahnya bisa kemampuannya
menganggap mata motivasi dan juga diselesaikannya[4]. sendiri ketika
pelajaran kimia kepercayaan diri Self-efficacy menjawab soal-
adalah mata yang ada pada yang dimiliki soal yang
pelajaran yang sulit, siswa. selain seseorang dapat diberikan oleh
salah satunya adalah dimensi kognitif, dilihat berdasarkan guru, siswa
materi laju reaksi ada juga dimensi tiga dimensi. sebanyak 56%
yang didalamnya yang lain yang Pertama, merasa tidak
terdapat materi yang dapat Magnitude yang percaya diri jika
diperlukan mempengaruhi berkaitan dengan harus bersaing
pembuktian atas keberhasilan derajat kesulitan dengan siswa yang
fakta-fakta maupun pembelajaran tugas individu. lebih pandai dan
konsep agar siswa siswa, yaitu Kedua, strengh 48% menyatakan
lebih memahami dimensi afektif yang berkaitan bahwa tidak yakin
materi tersebut. berupa dengan kekuatan dan tidak semangat
Dari hasil selfefficacy pada dan keyakinan dapat mengerjakan
wawancara, siswa. individu atas soal-soal pelajaran
diperoleh informasi Self-efficacy kemampuannya. kimia yang
bahwa cara adalah keyakinan Pengharapan yang semakin sulit. Dari
pembelajaran yang akan kemampuan kuat pada individu hasil pra penelitian
diterapkan di kelas diri yang dimiliki akan mendorong dapat disimpulkan
XI IPA pada materi individu untuk untuk gigih dalam bahwa self-
faktor-faktor yang menentukan dan berupaya mencapai efficacy siswa
mempengaruhi laju melaksanakan tujuan. ketiga, masih rendah dan
reaksi adalah berbagai tindakan generality yang masih perlu untuk
metode yang diperlukan berkaitan cakupan ditingkatkan.
konvensional yaitu untuk luas bidang Seringkali kegiatan
ceramah, diskusi menghasilkan tingkah laku belajar mengajar
informatif dan suatu pencapaian. dimana individu dikelas lebih
pemahaman konsep Selfefficacy merasa yakin menekankan
tanpa disertai memiliki dampak terhadap kepada ranah
praktikum. Hasil yang penting, kemampuannya, kognitif sehingga
angket bahkan sebagai tergantung pada keterampilan yang
menunjukkan motivator utama pemahaman lain kurang
bahwa 85% siswa terhadap kemampuaan dikembangkan.
menginginkan keberhasilan dirinya yang Salah satunya
adanya praktikum seseorang. Dengan terbatas pada suatu adalah
dan diskusi agar memiliki Self- aktivitas dan keterampilan
siswa dapat efficacy siswa akan situasi tertentu[4]. pribadi self-
menguasi konsep lebih mungkin Berdasarkan efficacy. Melihat
faktor-faktor yang mengerjakan hasil angket data rendahnya
mempengaruhi laju aktivitas yang dia prapenelitian yang keterampilan
reaksi. yakini dapat ia telah disebar pribadi siswa maka
Rendahnya lakukan daripada menyatakan bahwa perlu diadakannya
nilai ketuntasan melakukan 60% siswa merasa studi lebih lanjut

29
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol.4, No.1, pp.27-33, January 2015

tentang self- Dimana Self- pribadi yaitu self- materi dan mampu
efficacy. Selain itu, efficacy yang efficacy siswa. menyelesaikan soal
model yang dimiliki siswa Salah satu model yang diberikan oleh
diterapkan dalam dengan belajar pembelajaran yang guru. Kelebihan
pembelajaran pada menggunakan dapat menjadi solusi pembelajaran model
materi faktor- model pembelajaran dari permasalahan NHT yaitu siswa
faktor yang kooperatif (GI) diatas adalah dengan
mempengaruhi laju lebih unggul kooperatif tipe kelompoknya
reaksi kurang dibandingkan Number Head melakukan
memicu dengan siswa yang Together (NHT). praktikum
munculnya self- belajar dengan Model kemudian
efficacy pada diri model pembelajaran pembelajaraan mendiskusikan hasil
siswa. Apabila konvensional. Self- Kooperatif tipe praktikum dan
selfefficacy kurang efficacy yang tinggi NHT merupakan analisis tugas
terlatihkan, siswa dari siswa dapat jenis pembelajaran sampai akhirnya
akan merasa tidak meningkatkan kooperatif yang pada fase 4 yaitu
berdaya, cepat keinginan untuk dirancang untuk fase menjawab,
sedih, apatis, belajar dan mempengaruhi pola guru menunjuk
cemas menjauhkan menentukan tujuan interaksi siswa dan salah satu siswa
diri dari tugas- yang ingin dicapai sebagai alternatif untuk menjawab.
tugas yang sulit, sehingga hasil terhadap struktur Setiap siswa
merasa cepat belajar yang kelas tradisional [6]. memiliki tanggung
menyerah dalam diperoleh sesuai Pada jawab masing-
menghadapi dengan harapan penelitian ini, masing sesuai
tugas[4]. Hal ini yang diinginkan[5]. peneliti memilih nomor kepala yang
juga menyebabkan Berdasarkan model pembelajaran ditunjuk oleh guru
siswa kurang beberapa fakta di kooperatif tipe untuk menjawab
termotivasi untuk atas, maka Number Head pertanyaan atas
mengikuti kegiatan dibutuhkan suatu Together (NHT) nama kelompok.
belajar sehingga model pembelajaran karena selain materi Hal ini membuat
ketuntasan hasil yang baik sesuai laju reaksi yang setiap siswa
belajar siswa pun dengan tujuan yang pembelajarannya menjadi lebih siap
masih rendah. akan dicapai yaitu membutuhkan dan melatih
Dari hasil membuat siswa pembuktian fakta kerjasama dengan
penelitian lebih bisa melalui eksperimen, baik. Sehingga
menjelaskan bahwa memaknai dan juga diharapkan diharapkan siswa
terdapat perbedaan memahami dapat menstimulus mampu
Self-efficacy antara informasi yang munculnya self- meningkatkan
kelompok siswa didapat, sehingga efficacy dengan kepercayaan dirinya
yang belajar dengan hasil belajar pun membiarkan siswa (self-efficacy) untuk
model Pembelajaran bisa meningkat. melakukan merasa bisa
Kooperatif (GI) Model percobaan dengan memahami dan
dengan kelompok pembelajaran yang kelompok melalui menguasai materi
siswa yang belajar diterapkan juga praktikum. Masing- laju reaksi yang
dengan model diharapkan dapat masing anggota diajarkan.
pembelajaran menstimulasi kelompok dituntut Berdasarkan
konvensional. keterampilan untuk menguasai latar belakang

30
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol.4, No.1, pp.27-33, January 2015

tersebut, maka untuk lain yaitu silabus, pembelajaran


peneliti akan mengetahui Rencana kooperatif tipe
melakukan keadaan pelaksanaan NHT diamati oleh
penelitian dengan awal siswa pembelajaran dua pengamat.
mengambil judul sebelum (RPP), Lembar Berikut
“Penerapan diterapkan kerja siswa (LKS), merupakan digram
Model model lembar observasi keterlaksanaan
Pembelajaran pembelajara keterlaksanaan pembelajaran
Kooperatif Tipe n Kooperatif pembelajaran, dengan model
NHT (Number tipe NHT lembar angket self- pembelajaran
Head Together) pada materi efficacy siswa, kooperatif tipe
Untuk laju reaksi). lembar pengamatan NHT selama tiga
Meningkatkan X Perlakuan perilaku self- kali pertemuan:
Self-efficacy Siswa (pembelajar efficacy siswa.soal
Kelas XI Pada an dengan tes untuk pretest
Materi Pokok model dan postest.
Laju Reaksi”. Peningkatan
pembelajara self-efficacy siswa
METODE n diukur dengan
PENELITIAN Kooperatif menggunakan
Jenis tipe NHT instrument angket
penelitian yang pada materi self-efficacy dan
digunakan adalah laju reaksi). lembar pengamatan
penelitian pre O2 Tes Akhir perilaku self-
experimental. (postest efficacy. Data yang Gambar 1.
Penelitian ini hanya untuk diperoleh kemudian Diagram
menggunakan satu mengetahui dianalisis sesuai Peningkatan
kelas saja tanpa keadaan dengan teknik Rata-
adanya kelas akhir siswa analisis yang telah Rata Skor
pembanding. setelah ditentukan, yaitu Keterlaksanaan
Sasaran dalam diterapkan analisis data self- Pembelaj
penelitian ini adalah model efficacy siswa aran
siswa kelas XI IPA- pembelajara berdasarkan angket
5 SMAN 11 n Kooperatif self-efficacy dan Berdasark
Surabaya dengan tipe NHT perilaku self- an gambar di atas,
jumlah siswa pada materi efficacy. dapat diketahui
sebanyak 39. laju reaksi).
bahwa
Desain Pelaksanaan HASIL DAN keterlaksanaan
penelitian ini adalah penelitian ini PEMBAHASAN model
“OneGroup Pretest mempunyai tiga Keterlaksanaan pembelajaran
- Posttest Design” tahap yaitu tahap Model kooperatif tipe
awal, tahap Pembelajaran
O1 X O2 NHT pada
pelaksanaan, dan Kooperatif tipe pertemuan I, II,
tahap akhir. NHT
Keterangan : dan III, sudah
Perangkat dan
O1 Tes Awal Keterlaksanaa terlaksana dengan
instrumen yang
(pretest n model sangat baik yang
digunakan, antara

31
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol.4, No.1, pp.27-33, January 2015

ditunjukkan efficacy diamati self efficacy skala


dengan oleh pengamat likert [7], nilai yang
peningkatan rata- setiap pertemuan telah didapatkan
rata kualitas selama proses siswa secara
pengelolaan kelas pembelajaran. klasikal saat pretest
yang dilakukan Angket self- masuk dalam
oleh guru, yaitu efficacy dalam kriteria cukup tinggi
pada pertemuan penelitian ini berisi yaitu masuk dalam
pertama ratarata 15 pertanyaan yang rentang nilai (41 –
skor telah disesuaikan 60), dan saat
keterlaksanaan dengan 3 dimensi postest masuk Gambar 2.
yang diperoleh selfefficacy yang dalam kriteria tinggi Diagr
sebesar 3,72, akan diukur, dan yaitu masuk dalam am
pertemuan kedua diberikan sebanyak rentang nilai (61 – Penin
rata-rata skor dua kali kepada 80). Dari sini dapat gkata
keterlaksanaan siswa yaitu saat sisimpulkan bahwa n Nilai
yang diperoleh pretest dan postest. rata-rata siswa Self-
sebesar 3,81, dan 3 dimensi self- sudah memiliki Effica
pertemuan ketiga efficacy yang akan self-efficacy yang cy
rata-rata skor diukur yaitu cukup tinggi dan Siswa
keterlaksanaan Magnitude, setelah diterapkan Secara
yang diperoleh Strength, dan pembelajaran Klasik
sebesar 3,93. Generality. kooperatif tipe NHT al
Dari 39 siswa pada materi faktor Saat
Pengamatan Self- kelas XI IPA-5 yang mempengaruhi Pretes
Efficacy ratarata siswa laju reaksi, maka t Dan
Data Self- mengalami self-efficacy siswa Postest
efficacy yang peningkatan nilai meningkat menjadi
didapatkan self-efficacy dari dari cukup tinggi Selain secara
menggunakan dua pretest ke postest. menjadi tinggi. individual dan
instrumen yaitu Secara klasikal Dibawah ini akan secara klasikal, nilai
angket self-efficacy siswa mengalami ditunjukkan angket self-efficacy
sebagai instrumen peningkatan nilai diagram nilai angket juga dilihat dari
utama dan lembar angket self-efficacy self-efficacy siswa nilai rata-rata tiap
pengamatan saat pretest dan secara klasikal saat dimensi selfefficacy
perilaku self- postest, yaitu rata- pretest dan postest. yaitu dimensi
efficacy sebagai rata nilai angket Magnitude,
instrumen self-efficacy yang Strength, dan
pendukung. Untuk diperoleh saat Generality. Ketiga
angket self-efficacy pretest sebesar dimensi tersebut
diberikan kepada 58,46 dan saat mengalami
siswa saat pretest postest rata-rata peningkatan saat
dan postest, nilai angket self- pretest dan postest.
sedangkan lembar efficacy meningkat Berikut akan
pengamatan menjadi 80,16. ditunjukkan
perilaku self- Berdasarkan diagram rata-rata
interpretasi kriteria

32
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol.4, No.1, pp.27-33, January 2015

nilai selfefficacy rata nilai self- klasikal nilai rata- dilakukan, dapat
tiap dimensi self- efficacy angket saat rata perilaku self- disimpulkan bahwa
efficacy. pretest sebesar efficacy siswa yang Keterlaksanaan
57,21 dalam kriteria diperoleh sebesar pembelajaran
cukup tinggi dan 83,58 dan masuk kooperatif tipe NHT
meningkat saat dalam kriteria (Number Head
postest sebesar sangat tinggi Together) yang
82,05 dalam kriteria dengan rentang nilai telah dilakukan
sangat tinggi. (81 – 100). dikatakan baik
Dimensi Generality Selain secara karena pada
mempunyai rata- klasikal, nilai pertemuan pertama
rata nilai self- perilaku self- rata-rata skor
efficacy angket saat efficacy siswa juga keterlaksanaan yang
Gambar 3. pretest sebesar dilihat dari nilai diperoleh sebesar
Diagram 49,82 dalam kriteria rata-rata tiap 3,72 (sangat baik),
Peningkatan cukup tinggi dan dimensi self- pertemuan kedua
Rata- meningkat saat efficacy yaitu sebesar 3,81 (sangat
Rata postest sebesar dimensi Magnitude, baik), dan
Nilai 78,75 dalam kriteria Strength, dan pertemuan ketiga
Self-Efficacy cukup tinggi. Generality. Dimensi sebesar 3,93 (sangat
Siswa Selain Magnitude baik). Selfefficacy
Tiap menggunakan mempunyai rata- yang dimiliki siswa
Dime angket selfefficacy rata nilai perilaku mengalami
nsi sebagai instrumen selfefficacy sebesar peningkatan setelah
SelfEf utama untuk 82,05 dalam kriteria diberi perlakuan
ficacy mengukur self- sangat tinggi dengan
Saat efficacy siswa, Dimensi Strength pembelajaran
Pretes digunakan juga mempunyai rata- kooperatif tipe NHT
t Dan lembar pengamatan rata nilai perilaku dengan perolehan
Postest perilaku selfefficacy selfefficacy selama nilai rata-rata
sebagai instrumen pembelajaran selfefficacy siswa
Berdasarkan pendukung untuk sebesar 82,91 dalam secara klasikal saat
diagram diatas, mengetahui self- kriteria sangat pretest sebesar
dimensi Magnitude efficacy siswa. tinggi. Dimensi 58,46 dan masuk
mempunyai rata- Lembar pengamatan Generality dalam kriteria
rata nilai self- perilaku self- mempunyai rata- cukup tinggi dan
efficacy angket saat efficacy ini diamati rata nilai perilaku saat postest
pretest sebesar oleh pengamat self-efficacy sebesar meningkat menjadi
59,45 dalam kriteria setiap pertemuan 87,66 dalam kriteria 80,16 dan masuk
cukup tinggi dan dalam kegiatan sangat tinggi. dalam kriteria tinggi
meningkat saat pembelajaran. setelah penerapan
postest sebesar Perilaku self- pembelajaran
64,10 dalam kriteria efficacy yang PENUTUP kooperatif tipe NHT
tinggi. Dimensi diamati disesuaikan Simpulan (Number Head
Strength dengan dimensi Berdasarkan Together). Hal ini
mempunyai rata- self-efficacy yang hasil penelitian juga didukung
akan diukur. Secara yang telah dengan data nilai

33
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol.4, No.1, pp.27-33, January 2015

pengamatan 5. Anita,dkk.
perilaku selfefficacy DAFTAR 2013. Pengaruh
siswa secara PUSTAKA Model
klasikal, yang Pembelajaran
memiliki rata-rata 1. Kementeria Kooperatif Tipe
nilai perilaku n Pendidikan Group
selfefficacy siswa dan Investigation
sebesar 83,58 Kebudayaan (GI) Terhadap
dengan kriteria Republik SelfEfficacy
sangat tinggi. Indonesia. 2003. Siswa. e-Journal
Undang- Program
Saran Undang Pascasarjana
Berdasarkan Republik Universitas
penelitian yang Indonesia Pendidikan
telah peneliti Nomor 20 Ganesha
lakukan, peneliti Tahun 2003 Singaraja. Vol 3
menyampaikan Tentang Sistem
saran yang 6. Trianto.
Pendidikan
berkaitan dengan 2007.
Nasional.
hasil penelitian Model-
Jakarta:
ini yakni model
Kementerian
penerapan model Pembelajaran
Pendidikan dan
pembelajaran Inovatif
Kebudayaan. Berorientasi
kooperatif tipe
NHT efektif 2. Mulyasa, Konstruktivistik.
untuk H. E.. 2013. Jakarta : Prestasi
meningkatkan Pengembangan Pustaka
self-efficacy dan 7. Riduwan.
siswa, maka dari Implementasi 2011. Pengantar
itu perlu Kurikulum 2013. Statistika untuk
diterapkan juga Bandung : PT Penelitian
pada materi Remaja Pendidikan,
kimia lain yang Rodakarya Sosial Ekonom,
memiliki 3. Wardoyo, Komunikasi, dan
karakteristik Sigit Mangun. BIsnis.
cocok dengan 2013. Bandung :
pembelajaran Pembelajaran Alfabeta
kooperatif tipe Konstruktivisme.
NHT (Number Bandung :
Head Together). Alfabeta
4. Bandura, A.
1997. Self-
efficacy: The
exercise of
Control. New
York : Freeman.

34

You might also like